Brad Binder : Oli Bocor Setelah Bertabrakan dengan Martin

RiderTua.com – Brad Binder mengincar podium pada balapan hari Minggu setelah finis ke-4 dalam sprint di Barcelona. Namun saat keluar tikungan 2, Pecco Bagnaia (Ducati) mengalami highside dan terjatuh tepat di depannya dan kemudian pembalap Red Bull KTM itu menabrak kaki kanan Pecco meski dia bereaksi dengan cepat untuk menghindarinya. Setelah restart, Binder mengakhiri balapan lebih awal karena masalah teknis. Ini adalah nol poin ketiganya musim ini.

Menabrak lawan adalah mimpi buruk setiap pembalap. Apa yang terlintas di benak Binder saat menabrak Pecco? Lalu bagaimana dia bisa kembali berkonsentrasi untuk restart? “Itu benar-benar situasi yang sulit. Bagian tersulitnya adalah kembali ke pit dan melanjutkan balapan,” jawab pembalap berusia 28 tahun itu.

Brad Binder : Oli Bocor Setelah Bertabrakan dengan Martin

Brad Binder menambahkan, “Saya kemudian melihat Pecco bergerak, tapi saya menabrak kakinya atau kedua kakinya. Saya tidak tahu tepatnya itu. Tapi saya tahu dia tidak terluka parah. Tapi sebenarnya mimpi terburuk setiap pembalap adalah melihat rekannya dalam bahaya. Tapi tentu saja lebih buruk lagi bagi pembalap yang terkena dampaknya.”

“Saya senang Pecco jatuh dengan relatif ringan. Tapi saya tidak memiliki informasi pasti saat restart. Saya kemudian menemuinya di Pusat Medis dan diberi tahu bahwa dia mungkin mengalami cedera di kakinya. Tapi sejujurnya, ketika saya datang ke Pusat Medis, saya tidak menyangka dia akan begitu santai. Dia tampak baik-baik saja. Saya senang dan lega dan saya berpikir, ‘Terima kasih’,” ujar rider asal Afrika Selatan itu lega.

Motor Brad Binder mulai bergetar sebelum tabrakan. “Saya kira ada bagian dari motornya yang tersangkut di ‘intercooler’ saya,”  jelasnya.

Namun tim menduga, oil cooler Binder sudah rusak akibat tabrakan dengan Jorge Martin. Oli rupanya muncrat sebelum bertabrakan dengan Pecco Bagnaia.

Binder terlambat melihat insiden yang terjadi saat keluar tikungan 2. “Awalnya saya tidak memperhatikan apa pun. Saya terjepit di antara dua motor Miguel Oliveira dan Maverick Vinales. Saya rasa, saya berada di tengah-tengah mereka. Saat saya melihat ke depan, saya melihat motor Pecco dan dia tergeletak di aspal. Itu tidak menyenangkan. Seperti yang saya katakan, saya menabrak kaki atau kakinya, lalu motor saya terbalik karena penuh oli. Itu sulit,” jelas rekans etim Jack Miller itu.

Brad Binder tahu bahwa tikungan pertama di Barcelona sangat rumit. “Masalahnya, tikungan 1 itu ada sudutnya di dalam. Belokannya hampir 90 derajat, dan jika kita berada 1 meter terlalu jauh ke kanan, belokan itu menjadi lebih rapat, maka garis-garis yang berbeda bisa tiba-tiba bertabrakan. Karena karakteristik tikungan ini, kita dapat terjebak dan terdorong ke dalam dengan sangat cepat maka hanya ada sedikit celah. Hari Minggu anginnya juga bertiup kencang. Tentu saja itu juga tidak membantu,” lanjut Binder.

Pecco Bagnaia kini unggul 50 poin dari runner-up Jorge Martin. Untuk pertama kalinya di era 4-tak MotoGP (mulai tahun 2002), pembalap dari tim satelit bisa saja menjadi juara dunia.

“Saya senang saya tidak melukai Pecco dengan parah, itulah satu-satunya aspek positif bagi saya hari Minggu ini. Sejauh menyangkut situasi Kejuaraan Dunia, memang begitulah adanya,” pungkas Brad Binder.