Categories: MotoGP

Fabio Quartararo Menarik Ultimatumnya ke Yamaha, Takut?

RiderTua.com – Fabio Quartararo mengalami titik terendah dalam karir MotoGP-nya di Silverstone. Dengan hasil yang sangat mengecewakan (finis ke-15 mencetak hanya 1 poin di balapan hari Minggu), juara dunia 2021 itu bahkan terlempar dari 10 besar klasemen.

Sejak saat itu, pembalap asal Nice-Prancis itu tak segan-segan mengkritik Yamaha bahkan menyebut tes hari Senin di Misano pada 11 September mendatang sebagai kesempatan terakhir bagi Yamaha (seperti sebuah ultimatum). Di Spielberg, pembalap berusia 24 tahun itu menegaskan, “Apa yang saya katakan agak berlebihan, mungkin terlalu agresif. Menurutku balapan di Silverstone bagus. Kami berhasil melesat naik dari posisi paling belakang ke P7 dan seperti yang diketahui bahwa menyalip selalu sangat sulit bagiku.”

Fabio Quartararo : Ke Honda? Bekerja Keras Bersama Yamaha Adalah yang Terbaik

Fabio Quartararo menambahkan, “Menurutku di paruh pertama musim saya terlalu memikirkan posisi yang ingin saya capai. Saya selalu berusaha untuk meraih kemenangan, podium, atau finis 5 besar. Dan saya tidak pernah puas dengan apa pun yang tidak sesuai dengan targetku. Tapi dari sudut pandangku posisi kami di Silverstone bagus. Karena kecepatannya tidak buruk. Tapi kami tahu bahwa kami sedang kesulitan.”

Itulah mengapa sekarang pembalap berjuluk El Diablo itu mengubah strateginya. “Saya ingin mendekati paruh kedua musim ini seolah-olah ini adalah tahun MotoGP pertamaku, saya memberikan 100 persen, tim memberikan 100 persen dan kami akan mencapai target kami berdasarkan pada kecepatan kami dan kualifikasi kami. Kemudian kami juga akan senang ketika kami memberikan 100 persen,” ungkap rekan setim Franco Morbidelli itu.

Fabio Quartararo

Sebagai mantan juara dunia, Quartararo tidak mudah menurunkan ekspektasinya dengan cara seperti itu. “Sulit. Dan bahkan lebih sulit. Saya telah bertarung untuk memperebutkan gelar selama 2 tahun terakhir dan sekarang saya kesulitan bahkan untuk masuk 10 besar. Selama 10 balapan pertama, rasa marah benar-benar ada di benakku,” ungkapnya.

“Karena saya tahu potensiku, saya tahu apa yang bisa kami lakukan, tetapi kami mengalami kesulitan. Sekarang harus menyadari bahwa kita harus melupakan posisi ini, ini menyakitkan. Tapi menurutku saat ini kami harus mendapatkan pengalaman dan memberikan 100 persen terlepas dari posisinya.”

“Silverstone adalah langkah maju yang relatif kecil, tapi saya ingin sepenuhnya mengubah strategiku untuk 10 balapan berikutnya. Yang terpenting adalah kami, saya dan tim memberikan 100 persen. Jika kami melakukan yang terbaik, saya juga akan senang dengan posisi yang dihasilkan,” imbuh Quartararo yakin.

El Diablo menjelaskan, “Untuk masa depan, targetku adalah kembali ke titik di mana posisi kami sebelumnya selama 2 tahun bertarung untuk meraih kemenangan dan podium bersama Yamaha. Itulah yang saya inginkan dan tentu saja tes Misano akan menjadi sangat penting dalam hal itu. Setelah itu, masih ada waktu sekitar 5 bulan mulai dari September hingga Februari.”

“Sulit, tapi target pribadiku adalah menjadi juara dunia lagi. Jika berhasil dengan Yamaha, saya lebih suka itu. Karena setelah tahun yang sulit seperti ini, akan menyenangkan kembali ke posisi teratas. Jika tidak, saya harus mencari solusi baru. Tapi seperti yang saya katakan, bekerja keras dengan Yamaha dan kembali bersama akan menjadi yang terbaik.”

Jadi Quartararo tidak hanya memberi Yamaha satu kesempatan terakhir, tapi setidaknya dua kesempatan? Fabio tersenyum lalu menegaskan, “Seperti yang saya katakan, saya agak agresif. Tapi ya, saya ingin mereka tampil apik lagi. Kami juga mencoba sedikit mengubah mentalitas, selangkah demi selangkah, mendekali pabrikan Eropa.”

“Ini sulit, tapi menurutku sekarang mereka melihat cara kerja pabrikan Eropa. Semuanya super cepat dan terlihat lebih mudah. Terkadang, misalnya kita melihat bagian belakang yang berbeda dari satu hari ke hari berikutnya. Di Yamaha butuh waktu sangat lama, tapi kami mencoba mengubahnya selangkah demi selangkah. Jika sesuatu berhasil dan membuat kami sedikit lebih cepat, kami juga menggunakannya.”

Baru-baru ini bos balap Yamaha Lin Jarvis mengisyaratkan bahwa Honda menginginkan Quartararo untuk tahun 2025. Saat ditanya mengenai rumor terseut, Quartararo mengelak. “2025 masih jauh. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami berbicara dengan siapa pun,” pungkas pembalap dengan nomor start 20 itu.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

GWM Ora Belum Siap Diproduksi Lokal?

RiderTua.com - GWM Ora seharusnya sudah dapat menjual mobil listriknya di Indonesia ketika pertama kali diperkenalkan beberapa bulan lalu. Namun…

9 Mei 2024

Haval Jolion akan Dirakit di Indonesia?

RiderTua.com - Haval menjadi satu dari tiga merek yang dibawa oleh Great Wall Motor (GWM) di Indonesia selain Tank dan…

9 Mei 2024

Toprak Razgatlioglu : Yamaha Tidak Punya Rencana Membawa Saya ke MotoGP

RiderTua.com - Usai meraih gelar dunia Superbike pertamanya pada tahun 2021, Toprak Razgatlioglu diberi kesempatan untuk menunggangi motor Yamaha MotoGP…

9 Mei 2024

Jadwal MotoGP Le Mans 2024 : Perburuan Gelar Dunia Jorge Martin

RiderTua.com - Pada tahun 1969, Kejuaraan Dunia Balap Motor pertama kali digelar di Sirkuit Bugatti. Trek balap di selatan Le Mans…

9 Mei 2024

Honda yang Tetap Andalkan Brio di Indonesia

RiderTua.com - Honda Brio tetap menjadi salah satu mobil terlaris di Indonesia, meski Toyota Kijang Innova dan Daihatsu Sigra juga…

9 Mei 2024

Stefan Bradl : Honda Sudah Berusaha Keras

RiderTua.com - HRC (Honda Racing Corporation) meminta test rider Stefan Bradl ambil bagian dalam GP Jerez dengan wild card. Namun…

9 Mei 2024