RiderTua.com – Mengenai spekulasi masa depan Marc Marquez yang belum tahu ‘jluntrung’-nya, bos balap Aprilia Massimo Rivola mengatakan, “Marquez juga bisa memenangkan balapan tahun depan dengan GP23. Dia telah melakukan banyak hal untuk olahraga ini, itu tidak perlu diragukan lagi. Selain itu dia mampu melakukan hal-hal khusus sebagai pembalap. Itu selalu bagus untuk pertunjukan. Bahkan jika dia lima kali crash di akhir pekan, itu adalah bagian dari etos kerjanya.”
“Marc Marquez selama bertahun-tahun menutupi kekurangan teknis Honda dengan keterampilan balapnya yang luar biasa, keberaniannya dalam mengambil risiko, dan kemampuan dalam pengendalian motornya,” tegas Rivola.
Tapi sekarang persaingan dari Ducati, Aprilia dan KTM menjadi terlalu kuat. Jika Marc Marquez pindah ke Ducati apalagi tim resmi, maka semua pembalap tim merah itu akan kewalahan, dan kocar kacir sendiri..
Bos Aprilia : Marc Marquez Bisa Menang Pada 2024 dengan Desmosedici GP23
Penggemar balap di seluruh dunia sangat menantikan pernyataan langsung dari Marc Marquez di GP Silverstone, yang ternyata tidak ingin berkomentar secara khusus tentang masa depannya setelah musim 2023. Menjelang GP Austrin di Spielberg dia juga sependapat dengan manajernya Jaime ‘Jimmy’ Martinez untuk tidak menjawab pertanyaan apa pun yang terkait dengan topik seperti KTM atau Ducati.
Namun semua indikasi menunjukkan bahwa Juara Dunia MotoGP enam kali itu mengincar perubahan merek. Apakah Marquez akan mengambil keputusan hingga tes hari Senin di Misano? Pertanyaan ini masih belum terjawab. Di sana rider berusia 30 tahun itu akan menguji prototipe Honda RC213V 2024 untuk pertama kalinya.

Namun pada tahun 2022, ekspektasinya untuk motor baru sudah mengecewakan. Begitu juga saat tes pramusim di Valencia, Sepang dan Portimao, di mana dia kalah 0,7 hingga 0,8 detik dari waktu terbaiknya.
Mencoba menebus masalah teknis ini dengan late braking, yang membuat Marc mengalami crash demi crash dengan total 14 kali. Selama akhir pekan di GP Sachsenring saja dia crash sebanyak 5 kali, di mana dia terpaksa absen pada balapan hari Minggu dengan berbagai cedera, seperti juga di Assen.
Marc Marquez yang menjadi juara dunia 8 kali, sangat ingin menyamai atau bahkan melampaui 9 gelar yang diraih rival beratnya Valentino Rossi. Untuk itu, pembalap Spanyol itu membutuhkan motor juara lagi. Bukan di tahun 2025, tapi sekarang!
Di Assen pada hari Kamis, Marc Marquez mengumumkan bahwa dia memiliki kontrak dengan HRC untuk tahun 2024. Tentu saja, itu bukan sebuah rahasia. Ketika ditanya apakah dia benar-benar akan mengendarai Honda pada tahun 2024? Dia menjawab tapi tanpa mengatakan sesuatu yang konkret.
Dalam sebuah wawancara pada bulan Juli, Stefan Pierer (CEO Pierer Mobility dan KTM AG) mengungkapkan, “Menurut media seberapa sering Marc Marquez ditawarkan kepada kami dalam beberapa bulan terakhir?”
Dan itu tidak akan terjadi jika pemenang MotoGP 59 kali itu tetap setia kepada Honda hingga akhir kontraknya. Kemungkinan besar manajernya Jimmy Martinez juga berupaya melakukan negosiasi dengan Ducati, sebagaimana tugasnya.
Dan peluang yang menjanjikan kini tampaknya muncul di sana. Jika Marco Bezzecchi tidak menerima tawaran untuk menunggangi motor pabrikan GP24 terbaru di Pramac Ducati tahun depan, tempat Johann Zarco akan kosong.
Karena sejauh ini Pierer Group belum mendapatkan slot MotoGP tambahan dan mungkin tidak akan mendapatkannya kecuali ada keajaiban. Pindah ke Pramac akan menjadi opsi yang baik untuk Marc Marquez. Dia akan menerima satu dari dua GP24 di sana dan bisa tetap menjadi atlet Red Bull, karena Martin dan Zarco juga terikat kontrak dengan perusahaan minuman energi asal Austria itu.
Perpindahan Marquez ke Gresini Ducati (tempat kedua bersama adiknya Alex Marquez direncanakan untuk Franco Morbidelli) tetap sangat tidak mungkin. Karena Gresini Racing menawarkan model GP23 untuk kedua pembalap. Di samping itu Ducati juga tidak ikut campur dalam pemilihan pembalap Gresini. Dan Marc akan benar-benar meledakkan skema gaji Gresini, bahkan jika dia mengurangi klaim gajinya menjadi antara 5-10 juta euro (di Honda dia menerima gaji antara 15-20 juta euro).
Pendapat Wayne Gardner dan Mick Doohan
Wayne Gardner (Juara Dunia 500cc 1987 dengan Rothmans-Honda) baru-baru ini juga menyarankan agar Marc Marquez pensiun. “Honda terlalu mengandalkan Marc Marquez, yang memang sangat cepat. Tapi saya tidak berpikir dia adalah test rider yang sangat baik. Marquez sangat berbakat, tetapi masalahnya adalah dia bukan seorang test rider dan tidak tahu bagaimana cara meningkatkan motornya,” kata Gardner tentang dilema Honda.
“Dalam pandangan saya, Marquez harus mundur selagi dia bisa. Saya penggemar beratnya, tapi saya khawatir dia akan melukai dirinya sendiri saat mencoba untuk kembali ke puncak,” tegas ayah Remy Gardner (Superbike) itu.
Mick Doohan (juara dunia 500cc lima kali bersama Honda pada 1994 hingga 1998), juga mengkritik bahwa Honda tampaknya telah kehilangan keinginan untuk menang. “Honda mundur beberapa langkah. Dan mengejar itu sulit. Honda selalu kuat secara teknis. Tapi balapan bukan hanya tentang angka, ini tentang hasrat. Itulah mengapa saya selalu bersama Honda,” kata pembalap Australia itu.
“Marc Marquez akan memiliki peluang lebih baik untuk menang di merek seperti KTM ketimbang di Honda. Tapi Marc sejak lama menjadi pembalap setia Honda,” pungkas Doohan.