Home MotoGP Brad Binder (KTM) : Pecco Bagnaia Melanggar Track Limit, Kenapa Tidak Dihukum?

    Brad Binder (KTM) : Pecco Bagnaia Melanggar Track Limit, Kenapa Tidak Dihukum?

    pecco bagnaia track limit silverstone
    pecco bagnaia track limit silverstone

    RiderTua.com – Brad Binder senang setelah finis di posisi ke-3 di Silverstone. Usai melewati garis finis, tim KTM menanyakan kepada steward FIM MotoGP mengapa Pecco Bagnaia tidak diberikan penalti 3 detik karena melanggar track limit? Jawabannya adalah karena sensor tidak terpicu, jadi belum bisa dipastikan motor menyentuh green zone. Oleh karena itu kepastian 100 persen ban menyentuh zona hijau, tidak dapat diputuskan. Namun para steward tetap mengecek apakah sensor sudah aktif atau belum.

    Brad Binder (KTM) : Pecco Bagnaia Melanggar Track Limit, Kenapa Tidak Dihukum?

    Setelah 20 lap dan proses yang luar biasa, Brad Binder melewati garis finis di posisi ke-3 di Silverstone. Rider berusia 27 tahun itu mencetak 16 poin dan naik kembali ke peringkat 4 dalam klasemen pembalap. Namun beberapa menit setelah melewati garis finis, tangkapan layar TV dari lap terakhir menunjukkan bahwa Pecco Bagnaia berada di area hijau.

    Itu bisa berarti, Juara dunia asal Turin-Italia itu seharusnya mendapat penalti 3 detik dan kehilangan posisi ke-2 nya. Binder akan naik ke posisi ke-2 dan Miguel Oliveira yang finis ke-4 naik ke posisi ke-3. Ini akan menjadi pertama kalinya dua motor Aprilia naik podium dalam balapan MotoGP.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Hasil Race MotoGP Inggris 2023
    Hasil Race MotoGP Inggris 2023

    Brad Binder menjelaskan, “Ya, akhir balapan agak menkhawatirkan karena hujan terus menetes. Sejujurnya, situasinya sangat sulit. Saya sangat senang berada di podium. Saya benar-benar menginginkan kemenangan untuk tim saya hari ini, karena mereka pantas mendapatkannya setelah saya dikenai dua kali penalti di Assen di mana saya kehilangan posisi ke-3 pada hari Sabtu dan Minggu karena melanggar track limit pada lap terakhir.”

    “Tapi saya harus puas dengan posisi ke-3,” kata pembalap Afrika Selatan itu, yang pada saat itu tidak mengetahui bahwa pelanggaran track limit Pecco Bagnaia sedang diperiksa.

    “Sulit untuk memahami seberapa keras kita bisa memacu dalam kondisi seperti ini, terutama dalam empat hingga enam lap terakhir. Itu hampir sangat buruk sehingga saya sampai pada titik di mana saya mempertimbangkan untuk gambling dengan mengganti motor,” imbuh rekan setim Jack Miller itu.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Tapi untungnya saya tidak melakukannya dan menurutku beberapa pembalap berhenti untuk mengganti motor. Tapi di lap terakhir benar-benar turun hujan di sektor terakhir. Itu cukup kering sepanjang sisa perjalanan. Hanya sedikit lembab di sektor pertama. Kita harus memutuskan dengan tepat di mana kita bisa menarik gas dan di mana tidak. Ya, pada hari-hari seperti ini sepertinya saya selalu naik podium,” imbuh kakak Darryn Binder (Moto2) itu sambil tersenyum.

    Setelah sprint dalam kondisi basah pada hari Sabtu, Brad bercanda bahwa dia sebenarnya bukan pembalap hujan. “Satu-satunya saya bisa cepat dalam balapan hujan adalah pada ban slicks,” ujar Brad Binder merujuk pada GP Spielberg kedua pada Agustus 2021. Saat itu, dia menang karena dia satu-satunya pembalap di grup 6 besar yang tidak masuk pit untuk mengganti motornya. Sehingga dia melesat dari posisi 6 ke posisi 1. Dimana dengan terampil dia memimpin balapan dengan ban slicks di trek licin dan Red Bull-KTM merayakan kemenangan kandangnya.

    BTW, Binder memilih ban medium di bagian depan di GP Silverstone. “Itu adalah pilihan yang tepat untuk motor kami. Ban depan soft akan terlalu lunak untuk kami, saya tidak cukup percaya diri saat melakukan pengereman saat latihan. Tapi tim saya melakukan pekerjaan yang sangat bagus, mereka berhasil meningkatkan motorku dibandingkan dengan hari Jumat yang kering. Itu bagus. Saya angkat topi untuk tim saya!” kata pemenang MotoGP dua kali dan Juara Dunia Moto3 2016 itu.

    Sebagai informasi, untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP, pembalap dari Aprilia, Ducati dan KTM berdiri bersama di podium GP Silverstone.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini