Categories: MotoGP

Samai Rekor Rossi : Marquez dan Acosta Membentuk Tim LCR KTM?

RiderTua.com – KTM melakukan segala cara untuk mendapatkan tim ketiga dengan Acosta dan sekali dayung mendapatkan Marquez juga. Dengan bergabung dengan KTM, tim LCR bisa mendapatkan materi yang lebih kompetitif dan dengan duo pembalap yang tiada duanya Marc Marquez dan Pedro Acosta. Untuk Pierer Mobility AG dan Red Bull, kesepakatan yang direncanakan dengan LCR dapat diselesaikan dengan anggaran yang masuk akal jika Marquez bersedia mengurangi tuntutan gajinya. Sebuah rumor muncul di Spanyol bahwa Red Bull dapat mengambil alih gaji pembalap untuk superstar nomor 93 itu. Jika Ducati bisa dengan 8 motor kenapa KTM tidak bisa dengan 6 motor saja? menyisakan pabrikan Jepang tanpa tim satelit? Satu rekor yang berepotensi dicapai Marquez adalah juara dunia di tim satelit seperti Valentino Rossi.

Tentu saja, tak luput dari perhatian pemilik tim Lucio Cecchinello bahwa pabrikan Jepang itu sudah lama kehilangan supremasinya di MotoGP. Lucio Cecchinello Racing (LCR) belum mengklaim podium dalam 3 tahun terakhir kecuali kemenangan Alex Rins di Texas (pada April 2023).

Jika Marc Marquez jadi membentuk tim di LCR KTM dan juara dunia, maka dia akan menyamai pencapaian Valentino Rossi yang menjadi juara dunia di tim satelit.

Marc Marquez dan Pedro Acosta Membentuk Tim LCR KTM?

Pada awal tahun 2022, para petinggi di Pierer Mobility AG (dengan merek KTM, GASGAS dan Husqvarna) menyadari bahwa dua slot yang masing-masing dimiliki Red Bull KTM dan GASGAS Tech3 tidak cukup untuk menampung banyaknya pembalap muda berbakat mereka dari kelas Moto3 dan Moto2 ke kelas utama, dan mungkin membawa pemenang MotoGP seperti Jack Miller kembali ke KTM dari kompetitor.

Itulah mengapa, setahun yang lalu meski membukukan 5 kemenangan MotoGP dengan KTM Miguel Oliveira tidak dipertahankan. Begitu juga untuk rookie Remy Gardner dan Raul Fernandez yang tidak ada lagi ruang ketika mereka tidak mampu meraih hasil yang memuaskan di musim debutnya di kelas utama. Bahkan hingga hari ini, tidak ada seorang pun di pabrikan asal Austria itu yang menyesal telah mendepak mereka berdua.

Pada Maret 2023, menjadi jelas bahwa Pol Espargaro (memiliki kontrak hingga 2024), Augusto Fernandez (Juara Dunia Moto2 2022) dan penantang gelar Moto2 saat ini Pedro Acosta tidak akan bisa diakomodir dengan hanya dua tempat di tim GASGAS pada 2024.

Pencarian slot tambahan ternyata hasilnya mengecewakan. Tapi mitra potensial ditemukan pada diri pemilik tim LCR Honda Lucio Cecchinello , yang tidak langsung menyerah meski memiliki kontrak dengan HRC hingga 2024.

Pada pertengahan musim 2022, Alex Marquez dan Taka Nakagami mengeluh bahwa mereka belum menerima satu pun pembaruan teknologi sejak awal musim di Doha-Qatar pada bulan Maret. Sebaliknya di Ducati, bahkan Enea Bastianini mampu memenangkan 4 balapan tahun lalu dengan Desmosedici bekas dari model 2021 dan menempati peringkat 3 di Kejuaraan Dunia. Bahkan di KTM, Miguel Oliveira berhasil memenangkan dua balapan di tim Red Bull Tech3 pada tahun 2020 yakni di Spielberg dan di Portimao.

Saat ini Alex Rins turun ke peringkat 13 di klasemen pembalap, sementara Nakagami tidak bisa melakukan keajaiban dengan Honda RC213V saat ini.

Bahkan setelah 3,5 tahun, para insinyur HRC masih belum tahu bagaimana RC213V bisa kembali menjadi motor pemenang. Strategi elektronik agresif yang baru menjadi sangat salah di Sachsenring dan malah merusak suasana hati Marc Marquez sepenuhnya.

Manajer barunya Jaime ‘Jimmy’ Martinez adalah Kepala Motorsports Marketing Red Bull di Spanyol hingga musim panas 2022 dan memiliki kontak yang sangat baik dengan produsen minuman energi asal Austria itu.

Dapat dimengerti bahwa Lucio Cecchinello, meskipun memiliki kontrak dengan HRC (berlangsung hingga akhir 2024), tidak serta merta menolak permintaan dari Pierer Group. Dia bisa mendapatkan materi yang lebih kompetitif dan akan menjadi tim yang kuat dengan pembalap Marc Marquez dan Pedro Acosta yang luar biasa.

Pasca pensiunnya Valentino Rossi, Dorna berambisi menghadirkan kembali superstar Marc Marquez sebagai penantang gelar.

Muncul pertanyaan mengapa Dorna tidak memberikan dua slot Suzuki kepada Pierer Group? Bahkan promotor Kejuaraan Dunia itu masih harus memperhatikan anggaran di saat-saat seperti ini, di mana, misalnya biaya logistik untuk tampil di luar Eropa naik hampir 30 juta euro (RP 504 miliar) dari tahun sebelumnya.

Tim satelit tambahan harus didukung dengan 7-8 juta euro (Rp 117-134 miliar) per musim. Namun setiap tim pabrikan MotoGP yang tidak memiliki tim satelit hanya mendapat 500.000 euro (Rp 8,4 miliar) musim ini (saat ini hanya berlaku untuk Yamaha).

Oleh karena itu, dua slot yang ditinggalkan Suzuki akan tetap kosong yang akan diisi untuk pabrikan baru yang potensial hingga akhir 2026, meski hingga kini belum ada yang terlihat.

Jika pabrikan MotoGP memasok tim satelit dengan biaya sewa sekitar 2,2 juta euro (Rp 37 miliar) per pembalap, Dorna memberi penghargaan kepada pabrikan dengan tambahan 1 juta (Rp 16 miliar) untuk setiap motor. Namun, jumlah ini hanya berlaku untuk satu tim satelit.

Pada tahun 2024 dan 2025, di Pierer Mobility AG Marc Marquez (menderita cedera parah di Jerez pada 19 Juli 2020) dapat membuktikan bahwa dia tidak kehilangan keahlian membalapnya jika dia mendapatkan motor yang kompetitif yang juga sesuai dengan gaya balapnya.

Selain terkenal, sponsor setia seperti GIVI, tim LCR juga bisa menyediakan infrastruktur yang sempurna dan dua tim teknis yang sangat baik dipimpin oleh Direktur Teknis asal Belgia Christophe ‘Beefy’ Bourguignon. Lebih dari separuh anggaran tahunan LCR yang berjumlah 15 juta uero (Rp 525 miliar) didanai oleh Dorna.

“Bos perusahaan Stefan Pierer tidak akan melewatkan kesempatan untuk Marquez jika gaji tetap dapat dinego. Karena di masa lalu Marc cukup sering membuktikan bahwa dia sulit dikalahkan dengan materi yang kompetitif. Brad Binder, Jack Miller dan Pol Espargaro tidak berada di kompetisi membalap yang sama,” ujar salah satu kru Honda yang tidak mau disebutkan namanya.

This post was last modified on 22 Juli 2023 17:26

Tags: KTMlcrmotogp
Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Pecco Bagnaia : Banyak Data Membantu Menyelesaikan Masalah Ducati, Tapi Selalu Sulit Diprediksi

RiderTua.com - Balapan pembuka musim di Qatar berjalan luar biasa bagi Pecco Bagnaia. Sang juara bertahan itu sukses memenangkan Grand…

6 Mei 2024

Valentino Rossi : Pecco Marah Terhadap Pembalap yang Balapan Tanpa Memikirkan Rider Lain

RiderTua.com - Valentino Rossi mengungkap kemarahan muridnya Pecco Bagnaia di GP Spanyol. Meskipun rider pabrikan Ducati itu merayakan kemenangan pada…

6 Mei 2024

Gigi Dall’Igna Diperingatkan, Jika Tidak Segera Mengumumkan Duo Pabrikan Ducati 2025 Maka akan Jadi Bumerang

RiderTua.com - Selaku bos balap Ducati Corse, keputusan mengenai line-up pembalap tim pabrikan berada di tangan Gigi Dall’Igna. Namun Neil…

6 Mei 2024

Marc Marquez Berhasil Mengalahkan Alex Marquez

RiderTua.com - Suasana di garaasi tim Gresini bagus, tapi kedua bersaudara itu tetap harus saling bersaing dan mengalahkan.. Meskipun Marc…

6 Mei 2024

Logo MotoGP Akan Berubah Mulai Tahun 2025.. Ada yang Suka dan Tidak!

RiderTua.com - Logo baru MotoGP akan berubah mulai tahun 2025 meskipun dikatakan tidak akan menyenangkan semua orang, ada apa?.. Yang…

6 Mei 2024

Alex Rins Ingin Tetap Bertahan di Yamaha Meski Banyak Masalah

RiderTua.com - Alex Rins mengaku banyak pekerjaan yang harus dikerjakan di Yamaha.. Namun dia berkomitmen untuk tetap bertahan di masa…

6 Mei 2024