RiderTua.com – Ketika Casey Stoner ditanya, apakah Marc Marquez akan bertahan Honda lagi tahun depan atau sedang mencari tempat berbeda di paddock MotoGP, rider asal Australia itu menjawab, “Sulit untuk mengatakan apa yang akan dilakukan Honda untuknya. Jadi terserah Marc.”
“Dia harus memutuskan apakah dia ingin menunjukkan komitmen untuk Honda atau apakah dia ingin pindah ke pabrikan lain. Tidak mungkin bagi orang luar untuk mengetahui solusi yang tepat,” imbuhnya.
Casey Stoner : Masa Depan Marc Marquez? Terserah Dia!
Sejak 2013 hingga 2019, Marc Marquez dan Honda seakan tak tertandingi dan menjadi acuan di MotoGP. Namun sejak mengalami cedera lengan atas yang serius, pembalap Spanyol dan pabrikan berlogo sayap yang terbiasa sukses itu seakan tak berdaya. Sejak Jerez 2020, Baby Alien hanya berkompetisi dalam 30 dari 60 balapan dan hanya mampu 5 kali naik podium. Kemenangan terakhirnya ditorehkan di GP Misano 2021, atau tepat terjadi 651 hari sebelum GP Silverstone (4-6 Agustus) mendatang.
Namun situasi Yamaha juga tidak lebih baik dari Honda. Setelah Fabio Quartararo merebut gelar dunia MotoGP pada 2021 dan menjadi runner-up di 2022, kini pabrikan berlogo garpu tala itu juga terseok-seok di pertengahan musim 2023 ini. El Diablo hanya 1 kali naik podium yakni saat finis ke-3 di GP Texas-AS.
Namun Casey Stoner menegaskan bahwa pabrikan Jepang bukan satu-satunya penyebab situasi ini. Terjadinya krisis kesehatan khususnya, berkontribusi pada pabrikan Eropa terutama Ducati untuk memimpin pengembangan.
Juara Dunia MotoGP dua kali itu menjelaskan, “Saya mengerti mengapa pabrikan Jepang menunjukkan komitmen yang lebih rendah ketimbang pabrikan Eropa. Tahun lalu Fabio nyaris merebut gelar dunia. Mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk memenangkan gelar kedua berturut-turut. Kemudian Yamaha akan menjadi juara dunia saat ini.”
“Menurutku dominasi Ducati di akhir musim lalu sangat mengguncang dan menurunkan motivasi Yamaha. Dalam keadaan seperti ini, juga sulit sebagai pabrikan untuk menemukan motivasi lagi, karena keseimbangan kekuatan tidak terdistribusi secara merata,” lanjut rider berusia 37 tahun itu.
Namun Stoner juga menekankan,”Tapi ingat, Honda dan Yamaha bisa kembali bangkit kapan saja, karena pada akhirnya mereka selalu menemukan jalan kembali ke puncak.”