RiderTua.com – Di Sachsenring Jorge Martin memenangkan Sprint dan balapan Minggu dengan mendominasi balapan. Tapi siapa sebenarnya Jorge Martin? Dia adalah seseorang yang lahir dengan hasrat untuk balap sepeda motor, sedemikian rupa sehingga orang tuanya telah melakukan tur keliling dunia sejak Martin masih sangat muda, dan di Valencia 2006, bahkan Martin menangis untuk Valentino Rossi. Dalam perjalanan hidupnya di dunia balap hingga sekarang, orang-orang yang berjasa untuk karirnya, Aleix Espargaro dan Fausto Gresini …
Kecintaan pada sepeda motor ada, bahkan sebelum Martin dilahirkan. Pasalnya Susana Almogera dan Angel Martin yakni orang tua Martin, adalah dua orang yang mengikuti balapan bahkan sebelum melahirkan pembalap yang bernama lengkap: Jorge Martin Almogera itu. Sebuah takdir, tapi tidak mempunyai uang yang cukup untuk memulai karir sebagai pembalap. Kisah pembalap Spanyol yang setelah dua kali menang di Sachsenring digambarkan oleh semua orang sebagai anti-Pecco di tahun 2023 ini. Jika yang mengenal sejarah masa lalu adalah sebuah kisah menarik. Di mana Pecco yang kini menjadi lawannya adalah anak didik dari pembalap yang sangat di idolakannya, yakni Vale. Di dalam perjalanan karirnya selain ayah dan ibunya yang tentunya dengan sepenuh hati mendukungnya. ada Aleix Espargaro, yang sudah seperti saudara.
Kini Martin sedang berusaha mendekati impian puncaknya menjadi juar dunia MotoGP. Dia menemukan kembali kecocokan dengan Desmosedici-nya dalam livery Pramac, dia mencoba untuk meraih tujuan utamanya. Juga karena pada tahun 2021 di Portimao, akan menjadi pembelajaran bagi Jorge Martin. “Setelah kecelakaan di Portimao itu, saya benar-benar harus berhenti mengambil risiko. Itu adalah hari-hari yang mengerikan, karena menjadi pembalap adalah satu-satunya yang ingin saya lakukan, tetapi ketika kita menemukan diri kita berpikir bahwa kita mungkin tidak bisa balapan lagi (karena cedera), kita harus bereaksi. Apakah kita akan kembali balapan lagi atau menemukan pekerjaan lain.”
Seperti yg sudah sudah, marc marquez juga fans berat Rossi ketika kecil, tapi setelah masuk motoGP jadi musuh besar. Pelajaran yg bisa kita ambil yaitu Jangan mencintai sesuatu dengan sangat berlebih karena suatu hari nanti kita bisa berbalik membencinya karena kecewa. Atau jangan membenci sesuatu dengan sangat keras, karena suatu hari nanti bisa saja kita jadi mencintainya.
Hidup ini jalani secukupnya saja, mencintainya secukupnya saja. Pingin beli mobil baru,uang di tabungan cukup, mau jalan-jalan uang di kantong cukup. Hidup ini harus dibuat sederhana.
tidak selamanya begitu, tergantung apa yg kita cintai.. mencintai yg kita yakini akan kekal dan abadi.. karena apapun yg akan terjadi kita tdk akan goyah… tapi kalau kita tdk yakin… cinta itu akan berubah seiring berjalannya waktu… karena jika SETIA apapun yg terjadi ya akhirnya tetap SETIA sampai tutup usia…?