RiderTua.com – Ada kemiripan antara podium MotoGP pertama yang diraih Luca Marini di GP Texas dan podium terakhir kakaknya Valentino Rossi pada tahun 2019. Dalam kedua kasus itu Alex Rins yang menang, tetapi ketika The Doctor berada dalam fase memudarnya karir, sang adik justru mulai lepas landas. Pembalap berusia 25 tahun bermata biru itu berhasil mencapai 3 besar di Sprint race GP Argentina. Hal ini semakin dikonfirmasi bahwa sekarang proyek VR46 sudah matang dan siap berkembang.
Stefania Palma telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di depan TV untuk selalu mengikuti aksi membalap putra sulungnya Valentino Rossi. Dan sekarang debaran jantungnya terus berlanjut dengan Luca Marini. Luca mungkin tidak memiliki gen Vale sang legenda balap motor, tapi bakatnya pasti ada dan sekarang sudah mulai muncul. Di MotoGP hari ini, tidak mudah untuk menyatukan semuanya dengan sempurna.
Ibu Luca Marini Menyesal tentang Satu Hal
Usai balapan di Texas, ibu Stefania menyesali dirinya sendiri karena satu hal. “Saya hanya menyesali untuk satu hal. Ketika dia masih kecil, saya sedikit memperlambatnya tapi bukan menghalanginya (untuk jadi pembalap). Karena Luca selalu bersemangat dan sangat yakin dengan pilihannya. Dia bermimpi menjadi seorang dokter. Tapi dalam olahraga ini Luca berisiko meninggal dunia di bawah bayang-bayang kakaknya,” ujar sang mama.
Selisih 20 tahun antara kedua pembalap asal Tavullia-Italia yang mencerminkan kehidupan seorang Stefania Palma. “Ini juga 20 tahun kedewasaanku. Saat Valentino membalap saya masih muda dan tidak terlalu gelisah, hari ini saya jauh lebih khawatir,” ungkapnya.
BTW, usai balapan, Marta Vincenzi (tunangan Luca) melakukan video call dengannya dimana sang calon mantu merekam perayaan di bawah podium. “Saya juga ingin pergi ke Austin, tapi saya akan berada di Jerez, ” ujar Mama Stefania.
Luca juga menunjukkan bahwa dia telah mengambil langkah besar dalam kehidupan pribadinya selama musim dingin dengan bertunangan, di musim panas nanti dia akan menikah. “Ini juga menunjukkan kedewasaannya,” imbuh sang mama.
Untuk pertama kalinya tim Mooney VR46 memimpin klasemen pembalap dengan Marco Bezzecchi, dan juga memimpin klasemen tim. Rupanya Valentino Rossi sukses menjadi pemilik tim balap dan juga menunjukkan keterampilan kewirausahaannya. “Pengusaha adalah kata yang kuat seperti yang saya lihat. Dia lebih dari seorang master, apa yang telah dia lakukan di atas segalanya karena dia adalah seorang yang antusias,” ujar sang mama.
“Dia selalu percaya akan hal itu, dia tidak pernah memiliki keraguan bahwa dia bisa melakukannya dengan baik. Satu-satunya hal yang dia sesali adalah ketika Luca masih kecil, Valentino sedikit terganggu oleh kesibukan karirnya dan tidak membawanya ke mini bike. Tapi dia selalu menasihati, mengawasi, dan mengikutinya. Sekarang dia mulai menuai buahnya,” pungkas Mama Stefania.