Categories: MotoGP

12 Pertanyaan Seputar MotoGP 2023, No.5 Paling Ditunggu!

RiderTua.com – “Tes adalah satu hal, balapan adalah hal lain,” tegas para pembalap MotoGP. Juara bertahan Pecco Bagnaia memimpin 7 pembalap Ducati di 8 besar pada akhir tes pramusim di Portimao. Fabio Quartararo tertahan di posisi ke-3 dengan Yamaha M1 miliknya, sedangkan Brad Binder (Red Bull KTM) akhirnya naik ke posisi ke-9.

Ujung tombak Aprilia Aleix Espargaro menyelesaikan 10 besar tetapi kemudian harus menjalani operasi di lengan kanannya 2 hari kemudian. Marc Marquez finis ke-14 dengan Honda, finis tepat di belakang rekan setimnya yang baru Joan Mir (13).

Sederet Pertanyaan Seputar Dimulainya Kejuaraan Dunia MotoGP 2023

Tes selesai dilakukan, tetapi berikut adalah selusin pertanyaan yang jawabannya akan ditemukan di musim terpanjang dalam sejarah balap hingga saat ini.

1. Apakah sprint akan memengaruhi kejuaraan dan menarik penonton untuk mengisi penuh tribun? Ya untuk yang pertama, mungkin untuk yang terakhir. Sprint setengah jarak, setengah poin yang digelar pada Sabtu sore pasti akan menambah lebih banyak pertunjukan, tetapi apakah itu akan memberikan dorongan yang diinginkan? Formatnya lebih mengutamakan pengambil risiko ketimbang pembalap yang jago menghemat ban, yang dapat berimplikasi pada Kejuaraan Dunia. Ancaman cedera jelas mengkhawatirkan.

2. Apakah 21 balapan terlalu bagus? Formula 1 menggelar 23 balapan di kalender musim ini, ditambah 6 sprint hari Sabtu. Tapi jika menghitung sprint, ada 42 start untuk pembalap MotoGP musim ini. Tahun lalu beberapa pembalap mengatakan bahwa 20 Grand Prix terlalu banyak karena tuntutan fisik dan tekanan perjalanan. Lainnya (seperti Jack Miller) tidak akan keberatan dengan lebih banyak balapan.

3. Bisakah Honda keluar dari krisis? Orang baru seperti mantan direktur teknis Suzuki Ken Kawauchi, perkembangan baru, termasuk pemasok eksternal. Dan kita berbicara tentang motor yang masih menjadi motor pemenang hingga Marc Marquez cedera. Harapan HRC menjadi lebih kuat dari tahun lalu, ketika mereka hanya meraih dua podium dan tidak membukukan satu pun kemenangan. Masalahnya, persaingan terus meningkat selama 3 tahun. Tes musim dingin menunjukkan bahwa Honda masih harus mengejar ketinggalan.

4. Akankah Joan Mir menjadi rekan setim pertama yang menantang sang juara? Dominan di Moto3, tampil mengesankan di Moto2 (hanya 1 tahun), dan Juara Dunia MotoGP pada tahun 2020. Namun Joan Mir hanya memenangkan satu balapan dalam perjalanannya menuju gelar dunia dan tidak lagi setelah itu, bahkan dikalahkan oleh mantan rekan setimnya di Suzuki Alex Rins. Namun, manajer tim Repsol Honda Alberto Puig lebih memilih Mir untuk tim pabrikan. Rider asal Mallorca-Spanyol itu memiliki banyak hal untuk dibuktikan.

5. Bisakah Marc Marquez tetap menang? Waktu tidak menunggu siapa pun, tetapi kejeniusan tidak dapat disangkal. Pertanyaan besarnya adalah, apakah Marc Marquez (kini berusia 30 tahun) memiliki motivasi untuk menantang gelombang pembalap muda yang sudah lama dicari Valentino Rossi? Kita akan mengatakan ya! Tetapi ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, apakah Honda RC213V cukup baik untuk mewujudkannya?

6. Apakah kelemahan Yamaha akan terselesaikan kali ini? Anomali terbesar musim 2022 adalah kekuatan Fabio Quartararo di atas motor yang ditemukan oleh tiga rekan semereknya saat itu sebagai bencana. Kurangnya kecepatan sebagian sudah diselesaikan, tim satelit hilang (pindah ke Aprilia). Apakah cukup memberikan El Diablo apa yang dia butuhkan?

7. Apakah Ducati memiliki terlalu banyak pembalap cepat? Definitif. Lawan internal Pecco Bagnaia adalah Enea Bastianini, yang empat kali mengalahkannya tahun lalu. Bergabung dengan mereka adalah pembalap Pramac yang super cepat Jorge Martin, Luca Marini dengan GP22 (dua kali tercepat di tes Valencia dan Sepang), pembalap senior Johann Zarco (belum pernah menang di kelas utama), Marco Bezzecchi yang sedang naik daun dan juga pendatang baru Ducati Alex Marquez. Dan setiap pembalap mengambil poin dari satu sama lain.

8. Mampukah Bagnaia mengalahkan Quartararo? Atau sebaliknya? Mereka memasuki musim baru sebagai ‘the big rival’. Tahun 2022 lalu Bagnaia memulai dengan awal musim yang buruk tetapi kemudian menemukan kekuatan dan fokusnya pada paruh kedua tahun ini. Quartararo menunjukkan determinasi dan jarang goyah, meski jelas dia harus berjuang lebih keras karena speed motornya yang kalah di trek lurus (untungnya Yamaha di tikungan ngacir).

9. Haruskah Suzuki kembali? Tentu saja mereka harus melakukannya. Mereka seharusnya tidak meninggalkan Kejuaraan Dunia MotoGP sejak awal. Dengan sumber daya minimal, mereka telah membangun motor yang sangat seimbang yang memenangkan balapan tanpa power atau anggaran berlebih.

10. Apakah saatnya Brad Binder telah tiba? Sebagai ‘Sunday rider’ atau pembalap hari Minggu, Brad Binder memiliki kemampuan yang sama dengan Marquez dan Quartararo dalam hal kemauan mengatasi kelemahan teknis. Dengan melakukan itu, dia memberi KTM dua kemenangan tak terduga, berada di peringkat 6 dalam kejuaraan tahun lalu (hanya selisih 1 poin di belakang Jack Miller) dan secara konsisten membuat keuntungan dalam balapan dibandingkan dengan kualifikasi. KTM jelas bukan motor sederhana. Jika itu berubah pada tahun 2023, awas Brad bakalan gacor!

11. Akankah Jack Miller mengajari KTM beberapa trik Ducati? Pembalap asal Australia itu membawa lebih dari sekadar pengalaman juara MotoGP empat kali ke tim pabrikan asal Austria itu yaitu pengalaman Ducati selama 5 tahun. Sikap Jack mungkin memberikan kesan yang salah tentang kehebatan teknisnya. Jika demikian, dia bisa memberi majikan barunya beberapa pelajaran penting. Jika tidak, dia akan kecewa dengan motor barunya.

12. Apakah skuad Aprilia sudah cukup berkembang? Atau apakah Aleix Espargaro (di usia 33 tahun sekarang menjadi pembalap tertua di lintasan) mungkin sudah terlalu tua? Akankah Vinales menemukan versi terbaik dari seorang Maverick? Dan mampukah Miguel Oliveira mengalahkan mereka berdua? Mantan tim underdog itu membuat peningkatan yang luar biasa tahun lalu, tetapi kesalahan bodoh pada akhirnya merugikan mereka. Setahun kemudian, segalanya mungkin terlihat berbeda.

Tags: motogp
Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Chery Hadirkan Tambahan Fitur Untuk Omoda E5

RiderTua.com - Chery telah sukses dalam menjual Omoda E5 di Indonesia sejak diluncurkan bulan Februari lalu. Mobil SUV listrik ini…

26 April 2024

Jorge Martin : Berhati-hati di Awal Balapan Agar Tidak Muncul Masalah Getaran

RiderTua.com - Pada konferensi pers di Jerez, Jorge Martin menjelaskan bahwa dia masih perlu meningkatkan diri di GP Spanyol. Rider…

26 April 2024

Toyota Kijang Innova Reborn yang Masih Laris Terjual

RiderTua.com - Toyota cukup sukses dalam menghadirkan Kijang Innova Zenix sejak setahun lalu di Indonesia. Sebab mobil medium MPV ini…

26 April 2024

Mini Aceman Resmi Dirilis, Crossover Listrik yang Tampil Menarik

RiderTua.com - Mini memang dikenal dengan sejumlah produknya yang memiliki kualitas tinggi. Termasuk mobil listrik pertamanya yang dirilis beberapa tahun…

26 April 2024

Mitsubishi Hadirkan Penyegaran Untuk ASX di Eropa

RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…

26 April 2024

Fabio Quartararo : Calon Tim Satelit Yamaha Harus Diperlakukan Seperti Tim Pabrikan

RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…

26 April 2024