RiderTua.com – Saat ini Augusto Fernandez sedang menjalani proses pembelajaran yang harus dilalui oleh setiap pemula di MotoGP. Perkembangan ini sering ditandai dengan banyaknya kesalahan. Pembalap GasGas Tech3 itu mengkonfirmasi, “Saya harus terjatuh beberapa kali untuk mengetahui limitnya. Semoga tidak akan ada crash serius.”
Selain itu, Fernandez harus menyingkirkan beberapa kebiasaan dari Moto2-nya. “Saya sudah terbiasa di pengereman. Kekuatan saya selalu di kecepatan menikung yang tinggi, tetapi gaya balap ini tidak bekerja dengan baik di Gasgas. Ini lebih merupakan membalap dengan cara stop and go yang harus saya pelajari,” kata rider berusia 25 tahun itu.
Augusto Fernandez: Saya Harus Lebih Sering Terjatuh untuk Memahami Limitnya
Bahkan Fernandez yang masih harus terbiasa dengan motor pabrikan Gasgas, merasa sulit untuk kembali ke kelas balap menengah karena postur tubuhnya yang tinggi. “Akan sangat aneh untuk mengendarai motor moto2 lagi. Dengan moto2 kalex, kita mencapai limit lebih cepat. Setelah kita terbiasa dengan limit motoGP yang tinggi, tidak akan mudah untuk menemukan limit di moto2,” tegasnya.
Lihat Juga:
Fernandez juga lebih suka peralatan kerjanya tahun ini. “Saya lebih menikmati motor MotoGP karena lebih sesuai dengan ukuran tubuh saya. Begitu juga dengan paket keseluruhan, serta mesin dan rem yang jauh lebih baik,” ujarnya.
Dalam pertarungan untuk meraih gelar dunia di Kejuaraan Dunia Moto2 pada 2023, Fernandez akan menjagokan rekan setimnya dari tim Red Bull KTM AJO tahun lalu. “Ada banyak pembalap cepat di awal. Baik Ai Ogura, Pedro Acosta, Celestino Vietti, Alonso dan Toni Arbolino memiliki peluang untuk meraih gelar dunia. Tapi saya bertaruh pada Pedro. Dia sangat cepat tahun lalu, dia hanya tidak konsisten,” pungkas rider asal Spanyol itu.