RiderTua.com – Honda memang belum memiliki banyak mobil listrik yang dijual di pasar. Tapi soal mobil hybrid jangan ditanya lagi, karena mereka sudah punya banyak model e:HEV yang tersedia. Namun baru-baru ini Honda mengumumkan penarikan mobil hibridanya sebanyak 200 ribu unit. Meski recall ini dilakukan di Negeri Tirai Bambu, ada yang khawatir penarikan ini bisa menyebar ke negara lain.
Baca juga: Honda WR-V yang Kini Tampil Dalam Dua Generasi Berbeda
Honda Lakukan Penarikan 200 Ribu Unit Mobil Hibrida
Mungkin penarikan mobil akibat suatu masalah sudah menjadi sesuatu yang biasa. Terkadang masalahnya bisa bervariasi, dari masalah ban, rem, sampai airbag, seperti yang terjadi pada recall airbag Takata. Namun kali ini masalahnya yaitu sensor pedal rem pada mobil hybrid tidak dapat bekerja denga normal.
Sebenarnya agak janggal kalau hanya mobil hibrida saja yang bermasalah, tapi tidak dengan mobil konvensional. Apapun itu, Honda harus menarik sekitar 200 ribu unit mobil hybrid di Negeri Panda yang mengalami masalah pada sensor pedal rem. Ini terjadi akibat cairan pelumas yang diberikan ketika mobil dalam proses perakitan.
Tidak Menjalar ke Negara Lain?
Walau belum ada laporan mengenai insiden yang berkaitan dengan masalah ini, Honda harus segera menanganinya. Rata-rata mobilnya yang dijual di Negeri Tirai Bambu merupakan hasil kerja sama dari produsen mobil setempat. Seperti Dongfeng dan Guangzhou Automobile Group yang menjadi mitra Honda disana.
Jadi dengan ini, recall tersebut tidak akan menjalar ke negara lain, dan Indonesia tentu tidak terdampak. Jelas karena belum ada satupun mobil hybrid yang dijual disini, setidaknya untuk sekarang. Sebab Honda berencana akan meluncurkan produk ramah lingkungannya mulai tahun ini, dengan Accord dan CR-V e:HEV sebagai model hybrid pertamanya.
Tentu penarikan ini tidak akan dilakukan secara global. Itupun jika tidak ditemukan masalah serupa pada model hybrid lainnya.