RiderTua.com – Wuling Air EV bisa dikatakan laku keras di pasar roda empat di Indonesia sejak pertama kali dirilis bulan Juni lalu. Bagaimana tidak, dengan harganya yang di bawah angka Rp Rp 400 jutaan, menjadikannya sebagai mobil listrik terlaris. Bahkan Wuling Air EV seakan tidak perlu insentif maupun subsidi kendaraan ramah lingkungan untuk membuat harganya lebih terjangkau. Walau model ini tetap akan mendapatkan subsidi.
Baca juga: Wuling Bakal Memulai Penjualan Air EV di Kampung Halaman
Wuling Air EV Tanpa Subsidi Punya Harga Terjangkau
Penjualan mobil listrik sebelum kedatangan Air EV dan Ioniq 5 di Indonesia memang sangat kecil. Terlebih kebanyakan masih diturunkan ke pasar mobil premium, contohnya Lexus UX 300e. Tapi tentu ini dilakukan agar produsen bisa ‘mengetes’ seperti apa pasar mobil listrik di Tanah Air, dan menyasar pasar mobil mewah dianggap sebagai permulaan yang bagus.
Namun Hyundai mulai muncul dengan membawa Ioniq 5 untuk dirakit di pabrik barunya. Walau harga jualnya masih di atas angka Rp 500 jutaan, tapi model ini cukup laris di pasarnya. Itupun sebelum kedatangan Air EV yang juga dirakit lokal oleh Wuling, tapi dibanderol dengan harga lebih terjangkau.

Bakal Lebih Laris?
Air EV sendiri dibanderol di bawah Rp 300 jutaan, harga yang cukup terjangkau untuk model EV mungil seperti ini. Bahkan harga jualnya nyaris bersenggolan dengan mobil LCGC, yang kini didominasi oleh Honda Brio Satya serta dua pasang mobil kembar dari Toyota-Daihatsu. Termasuk segmen low MPV dan low SUV yang menjadi favorit konsumen Indonesia.
Dikabarkan subsidi kendaraan ramah lingkungan akan diberikan untuk mobil yang diproduksi lokal di Indonesia. Otomatis Air EV dan Ioniq 5 bakal mendapatkan ‘potongan harga atau diskon’ sebesar Rp 80 jutaan. Mungkin dengan ini, keduanya bakal lebih laris dari sebelumnya.
Apapun itu, Air EV masih menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia sejauh ini. Itupun selama kompetitor lainnya mengeluarkan produk serupa untuk menyainginya.