Terlalu Berlebihan
Jadi saat membuat kalender, tidakkah cukup mempertimbangkan situasi pembalap dan yang terpenting kru tim? “Saya kira sudah dipertimbangkan. Tapi kita juga tahu bahwa, akan selalu ada seseorang yang akan mengambil alih pekerjaan itu jika orang lain tidak menyukainya. Mereka tidak akan kesulitan menemukan orang yang ingin bekerja sebagai montir atau juru masak di paddock. Mereka akan selalu menemukan orang lain, tapi saya tidak tahu apakah mereka akan menemukan yang bagus,” jawab rider berusia 37 tahun itu.
“Bagi saya pribadi itu terlalu berlebihan. Sulit bagi pembalap yang sudah berkeluarga. Bagi yang lain, yang tidak punya pacar, yang tidak peduli dan yang masih muda, situasinya berbeda. Secara pribadi, menurut saya 18 balapan sudah cukup. Tapi itu pendapat pribadi saya dan saya bukan orang yang menulis aturan dan mengatakan ke mana kita pergi dan ke mana kita tidak,” imbuh Papa Willow itu.
“Seperti yang saya katakan, akan selalu ada pengganti. Jadi akan tetap berlanjut. Dan jika ada 30 balapan, masih ada orang yang mau melakukan 30 balapan,” lanjut Crutchlow yakin.

Meski GP China 2023 dibatalkan, Formula 1 merencanakan 24 seri untuk pertama kalinya. Crutchlow menegaskan, “Orang selalu mendengar bahwa Formula 1 memiliki lebih banyak balapan. Tetapi separuh waktu di Formula 1 mereka juga memiliki lebih banyak kru. Mungkin mekanik dan teknisinya selalu sama, tapi saat mereka sampai di trek semuanya sudah siap. Sebaliknya, di MotoGP ada lebih sedikit mekanik. Saya hanya berbicara tentang mekanik sekarang, tetapi itu memengaruhi seluruh infrastruktur.”
Faktanya, masih belum ada rotasi seluruh pit crew di Formula 1. Mengingat jumlah balapan yang terus bertambah, beberapa bos tim F1 sudah mendengar bahwa sistem rotasi seperti itu harus dipertimbangkan ke depan untuk meringankan beban kru mereka sendiri.