RiderTua.com – Manajer tim Aprilia, Paolo Bonora sangat puas dengan performa para pembalapnya usai tes Valencia. Tim pabrikan Aprilia tidak menyelesaikan akhir musim 2022 seperti yang diharapkan di sirkuit Ricardo Tormo. Pasalnya, tak hanya pembalap pabrikan Aleix Espargaro yang kalah dari Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) dalam perebutan peringkat 3, pabrikan asal Noale-Italia itu juga kalah akibat kegagalan Espargaro dan Maverick Vinales merebut posisi runner-up dalam klasemen tim. Kini mereka punya 4 pembalap dengan gaya balap berbeda.. Akankah ada pembalap yang ‘dikorbankan’ dan dipaksa mengikuti gaya balap pembalap tertentu di Aprilia? “Kami melihat gaya balap yang berbeda secara positif, karena itu menunjukkan kepada kami di mana letak kekuatan dan kelemahan motor kami,” kata Paolo Bonora..
Paolo Bonora (Aprilia): Data Tes adalah Kunci untuk 2023
Namun tes yang digelar 8 November, membuat Paolo Bonora melupakan akhir pahit musim 2022. Manajer asal Italia itu menekankan bahwa tes berakhir dengan kesimpulan positif secara keseluruhan.
“Kami menjalani tes dengan rasa ingin tahu dan bersemangat untuk mengetahui bagaimana performa pembalap kami. Antara lain, kami menguji sasis baru dan elektronik baru untuk motor 2023. Dan Maverick dan Aleix sangat senang dengan perubahan tersebut. Catatan waktu juga menegaskan hal ini,” ungkap Bonora mengklarifikasi.

Tak lama kemudian, dia menjelaskan pengalaman pertama dari rider baru Aprilia RNF. “Raul (Fernandez) dan Miguel (Oliveira) memberi kami masukan tentang motor dan menjelaskan kepada kami, di mana kekuatan dan kelemahan menurut sudut pandang mereka,” imbuhnya.
Catatan waktu menggarisbawahi apa yang dikatakan para pembalap. Vinales mencetak waktu tercepat ke-2, hanya 0,225 detik di belakang Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team). Waktu tercepat Oliveira menempatkannya di posisi ke-4, rider asal Portugal itu hanya kalah 0,335 dari Marini. Espargaro berada di posisi ke-5, tertinggal 0,366 detik. Raul Fernandez, sebaliknya hanya berada di posisi ke-21 dalam tes.
4 pembalap dalam jajaran Aprilia mau tidak mau berarti ada 4 gaya balap yang berbeda. Bonora tidak melihat hal tersebut sebagai rintangan, namun sebagai efek positif bagi perkembangan motor tahun depan.
“Data tes dan pengalaman yang didapat adalah kunci untuk membangun motor yang kompetitif. Kami melihat gaya balap yang berbeda secara positif, karena itu menunjukkan kepada kami di mana letak kekuatan dan kelemahan motor kami. Ini sangat penting bagi teknisi dan karyawan kami di pabrik, yang akan menganalisis data,” pungkas Bonora.