Categories: MotoGP

Dulu Diminta Yamaha Gak Boleh, Sekarang KTM Kapok, Entah Siapa yang Salah!

RiderTua.com – Mungkin Yamaha dan RNF senyum-senyum lihat ini.. Entah siapa yang salah: KTM merasa terlalu dini merekrut pembalapnya dari Moto2 ke MotoGP dan kapok punya dua rookie dalam satu tim.. Lah gak ada yang nyuruh kok, kapok sendiri ? Dulu diminta Yamaha saja gak boleh sekarang merasa sendiri kan karena Raul memang di takdirkan ke RNF.. Setelah gatot alias gagal total dengan rookie Remy Gardner dan Raul Fernandez, satu hal yang pasti bagi tim Tech3 dan Pierer Group (KTM), mereka tidak akan pernah lagi menempatkan dua rookie berada dalam satu tim yang sama.

“Setahun yang lalu Remy dan Raul sangat ingin ke MotoGP, mereka mendorong untuk dipromosikan. Sekarang, mungkin kita baru bisa mengatakan bahwa mereka setahun terlalu cepat. Karena yang satu bilang saya juara dunia Moto2, dan yang lain mengklaim, ‘Saya sebenarnya juara dunia sejati karena saya lebih cepat darinya’. Jadi setahun yang lalu  kami setuju dan menyetujui perubahan kelas untuk kedua pembalap,” kata Hubert Trunkenpolz.

GASGAS-Tech3 Kapok: Tidak Ada Lagi Dua Rookie dalam Satu Tim

Bahkan Danilo Petrucci (pemenang MotoGP dua kali) yang gagal memenuhi ekspektasi tim dengan KTM RC16 3 tahun lalu, dikorbankan untuk ini. Dan Ducati juga telah menunjukkan bahwa peremajaan pada susunan pembalap membuahkan hasil. Tapi KTM tidak begitu mudah dikendarai oleh rookie dan berbakat seperti Desmosedici GP22 dan GP21. Selain itu, sejak awal Raul Fernandez menunjukkan bahwa dia lebih suka pindah ke WithU-Yamaha (RNF).

Sementara itu, Pierer Mobility AG yakin tidak akan lagi menempatkan dua rookie di tim satelit Tech3 pada saat yang bersamaan. Big Bos KTM Stefan Pierer mengatakan, “Selalu bagus ketika ada pembalap senior dan seorang pembalap muda dari Moto2 di tim.”

Pierer Group saat ini memiliki 4 tempat di MotoGP, tetapi banyak talenta dari kelas Moto3 dan Moto2 yang mendorong untuk dipromosikan ke kelas atas di KTM, Husqvarna dan GASGAS. Di sisi lain, Stefan Pierer juga berharap bahwa Miguel Oliveira (pindah ke RNF Aprilia) akan kembali kepada mereka dalam 1 atau 2 tahun.

Brad Binder dan Jack Miller berada di tim Pabrikan Red Bull-KTM selama 2 tahun ke depan. Sementara di tim Tech3-GASGAS, Pol Espargaro dan Augusto Fernandez terikat kontrak dengan opsi untuk tahun 2024.

Namun di saat yang sama, pembalap seperti Pedro Acosta, Jake Dixon, Izan Guevara, Ayumu Sasaki dan lainnya dari skuat Pierer juga berharap bisa dipromosikan ke kelas premier bersama KTM atau GASGAS.

Kapok

Oleh karena itu, kemungkinan akan terjadi ‘bottleneck’ paling lambat pada tahun 2024.
“Tentu saja kami kapok tidak akan lagi melakukan kesalahan dengan mempromosikan talenta ke MotoGP terlalu dini. Itu adalah pengalaman berharga dari musim 2022. Para pembalap berbakat harus terbiasa dengan bobot yang lebih berat dari motor Moto2 terlebih dulu. Lalu ada penggandaan power mesin di MotoGP. Ini adalah perubahan kedua, sekaligus banyak,” tegas CEO Hubert Trunkenpolz

Pasca mundurnya Suzuki Ecstar, ada slot tersisa untuk dua pembalap pabrikan di lintasan MotoGP. Dorna tidak ingin memberikan dua tempat tersebut kepada tim satelit, melainkan ingin mengurangi skuad dari 24 menjadi 22 pembalap untuk sementara waktu.

Namun, Stefan Pierer tidak berniat memasuki Kejuaraan Dunia MotoGP bersama Husqvarna atau MV Agusta (dia akan mengakuisisi 25,1 persen saham merek asal Italia itu pada November).

“Tidak ada gunanya. Kesuksesan kami didasarkan pada fakta bahwa kami mencapai sinergi dengan merek sepeda motor, berdasarkan model industri otomotif dengan platform teknis dan platform mesin serta menangani kelompok sasaran yang berbeda melalui perbedaan desain yang sesuai dan orientasi produk yang berbeda,” jelas Pierer.

“Kami memiliki platform tertentu, baik dalam produksi sepeda motor maupun motorsport, tempat kami mempromosikan berbagai merek grup. Itulah strategi kami. Sistem kami bekerja dengan tepat dan efisien. Kami juga harus menghemat anggaran di saat-saat seperti ini. Itulah mengapa tidak ada pengembangan internal untuk Moto3 atau Kejuaraan Dunia MotoGP untuk salah satu merek kami. Di MotoGP, pengembangan internal untuk merek kedua akan menelan biaya hingga 45 juta euro (Rp 721,5 miliar) setahun,” pungkas Hubert Trunkenpolz

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Jorge Martin : Berhati-hati di Awal Balapan Agar Tidak Muncul Masalah Getaran

RiderTua.com - Pada konferensi pers di Jerez, Jorge Martin menjelaskan bahwa dia masih perlu meningkatkan diri di GP Spanyol. Rider…

26 April 2024

Toyota Kijang Innova Reborn yang Masih Laris Terjual

RiderTua.com - Toyota cukup sukses dalam menghadirkan Kijang Innova Zenix sejak setahun lalu di Indonesia. Sebab mobil medium MPV ini…

26 April 2024

Mini Aceman Resmi Dirilis, Crossover Listrik yang Tampil Menarik

RiderTua.com - Mini memang dikenal dengan sejumlah produknya yang memiliki kualitas tinggi. Termasuk mobil listrik pertamanya yang dirilis beberapa tahun…

26 April 2024

Mitsubishi Hadirkan Penyegaran Untuk ASX di Eropa

RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…

26 April 2024

Fabio Quartararo : Calon Tim Satelit Yamaha Harus Diperlakukan Seperti Tim Pabrikan

RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…

26 April 2024

Peluang Citroen Mengekspor Mobil Rakitan Lokal

RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…

26 April 2024