Categories: MotoGP

Lin Jarvis Menjelaskan Mengapa Yamaha Mempertahankan Franco Morbidelli?

RiderTua.com – Franco Morbidelli hanya mencetak 36 poin dalam 19 balapan pada musim 2022 dan berada di peringkat 19 di klasemen. Direktur balap Yamaha Lin Jarvis menjelaskan, mengapa pihaknya masih mempertahankannya di tim pabrikan Yamaha. Sebagai informasi, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah jurnalis balap mengkritik Yamaha Motor Racing karena tidak mengganti Franky untuk musim 2023, meskipun ada beberapa calon yang dianggap lebih fresh mulai dari Miguel Oliveira, Remy Gardner, Raul Fernandez, Joan Mir hingga Alex Rins.

Di GP Mugello pada Mei lalu, Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing mengatakan bahwa Yamaha tidak mau melanggar kontrak apa pun dan Morbidelli memiliki kontrak kerja yang solid dan tidak dapat diubah untuk tahun 2023. Manajemen Yamaha juga tidak akan lupa bahwa, Franky menjadi runner-up di tim satelit Petronas Yamaha pada tahun 2020 dan merayakan 3 kemenangan balap.

Pada tahun 2022, Morbidelli tampil sangat mengecewakan. Menjelang balapan final di Valencia, setelah 19 balapan dia hanya mencetak 36 poin sementara rekan setimnya Fabio Quartararo (yang juga rekan setimnya di Petronas pada 2019) dengan 235 poin. Pembalap asal Prancis itu juga memenangkan tiga balapan di musim 2020, tetapi hanya finis di peringkat 8 di Kejuaraan Dunia.

Morbidelli kembali ke Kejuaraan Dunia MotoGP setelah menderita cedera lutut serius di GP Misano-1 pada bulan September 2021. Karena saat itu Yamaha membutuhkannya karena Maverick Vinales hengkang ke Aprilia. Kemudian Morbido dikirim dari Petronas ke tim pabrikan, dan Andrea Dovizioso menggantikan posisinya di Petronas bersama Valentino Rossi.

Sejak itu, manajemen Yamaha harus sangat sabar menghadapi Morbidelli. Penampilannya mandek, meskipun di FP2 Sepang dia sempat berada di depan. Tetapi banyak pembalap tidak mau mengambil banyak risiko karena waktu dari FP1 tetap sebagai sesi latihan.

Lin Jarvis mengatakan, “Musim ini sangat mengecewakan bagi Franco dan juga kami. Kami mencoba untuk mengubahnya di paruh kedua musim ini. Dalam beberapa balapan pertama sejak liburan musim panas, kami sedikit mengubah cara kami bekerja di pit. Kami mengubah pendekatan, tampaknya membuahkan hasil pada awalnya, tidak harus pada poin, tetapi kami dapat dengan jelas melihat kemajuan. Kami pikir, sekarang kami akan ke arah yang berbeda dan jika kami terus seperti ini hasilnya akan menjadi lebih baik. Namun sayangnya rencana ini gagal. Penampilan Franky sangat-sangat mengecewakan.”

Yamaha belum menemukan penjelasan yang masuk akal untuk fase lemah yang permanen ini, yang sangat terlihat pada paruh pertama musim 2021. Morbidelli hanya satu kali finis di 10 besar pada tahun 2022, yakni finis ke-9 dalam wet race Mandalika pada bulan April lalu.

“Cedera lutut memang sulit, tetapi itu masalah fisik yang utama. Hal itu mempengaruhi performa Franky pada musim semi 2021. Ketika dia kembali balapan di Misano pada 2021 pasca operasi, itu terlalu dini. Tetapi cederanya sembuh pada awal musim 2022,” ungkap Lin Jarvis.

Manajer asal Inggris itu menambahkan, “Dalam tinjauan kami, tidak tepat jika kami memiliki ekspektasi tertentu pada Franco mulai dari Misano. Tapi di tahun itu, dia sudah melakoni beberapa balapan dengan motor pabrikan, dia juga sudah terbiasa dengan tim, jadi kami mengharapkan musim yang jauh lebih baik. Tapi itu tidak terjadi. Situasinya sulit.”

“Ini masalah pikiran. Franky memiliki ‘mental block’. Dia tidak cukup pede untuk membalap dengan sangat agresif. Dan semua pembalap mengkonfirmasi bahwa Yamaha harus didorong dalam ‘mode serang’ saat ini. Kita harus cepat di tikungan. Kita membutuhkan kepercayaan diri untuk itu, dan di situlah kekurangan Franky,” imbuh Jarvis.

Yamaha jelas berharap, Juara Dunia Moto2 2017 itu menunjukkan performa yang lebih bagus karena M1 menjadi lebih kuat dan lebih bertenaga tahun depan.

“Fakta bahwa kami memiliki motor yang lebih potensial tahun depan, pasti akan membantu Franky. Tapi apakah itu akan cukup? Itulah pertanyaannya,” pungkas Jarvis.

Pemenang GP 11 kali (dia memenangkan 8 balapan di Kejuaraan Dunia Moto2) itu mengalami kemajuan di beberapa sesi dalam beberapa minggu terakhir, meskipun pada saat yang sama dia banyak dikritik karena dianggap membalap dengan ‘sembrono’. Misalnya saat kontak dengan Aleix Espargaro di satu lap terakhir di GP Sepang.

Kemudian Morbidelli kena penalti 3 detik dan dihukum turun 1 posisi dari finis ke-10 menjadi ke-11. Dalam kualifikasi di Sepang, dia juga mendapatkan long lap penalti untuk balapan. Kebetulan, penalti 3 detik hari Minggu adalah penalti ke-8 Franco musim ini!

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Jorge Martin : Pindah ke Honda? Semuanya Berisiko Tapi Quartararo Memperbarui Kontraknya dengan Yamaha

RiderTua.com - Jorge Martin selalu menegaskan bahwa dirinya pasti akan meninggalkan tim Pramac pada akhir 2024 baik untuk pindah ke…

8 Mei 2024

Jorge Lorenzo : Pecco Bisa Mengalahkan Kecepatan Marquez Tapi Tidak dalam Hal Keberanian

RiderTua.com - Setelah pensiun dari MotoGP, Jorge Lorenzo selalu mengamati dan menganalisa peristiwa di Kejuaraan Dunia MotoGP. Mantan rider asal…

8 Mei 2024

Pedro Acosta : Gas Pol di Kualifikasi

RiderTua.com - Rookie Pedro Acosta bersiap melakoni balapan GP Prancis di Le Mans sebagai peringkat 4 di klasemen MotoGP. "Kami…

8 Mei 2024

Pecco Bagnaia : Keluhan Banyaknya Tombol Datang dari Rider yang Motornya Tidak Selevel Ducati

RiderTua.com - Setelah memenangkan gelar dunia Moto2, Pecco Bagnaia naik ke MotoGP pada 2019 saat berusia 22 tahun. Rider Italia itu…

8 Mei 2024

Pecco Bagnaia : Marc Marquez Rekan Setimku? Dia akan Beradaptasi dengan Baik

RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…

7 Mei 2024

Suzuki Ertiga Hybrid yang akan Mendapat Rival Baru Dari Mitsubishi

RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…

7 Mei 2024