Home MotoGP Fabio Quartararo: Kami Butuh Motor Petarung, Bukan Pemenang Latihan

    Fabio Quartararo: Kami Butuh Motor Petarung, Bukan Pemenang Latihan

    Massimo Meregalli - Quartararo - Morbidelli
    Massimo Meregalli - Quartararo - Morbidelli

    RiderTua.com – Fabio Quartararo mengubah keunggulan 2 poin di Kejuaraan Dunia MotoGP menjadi defisit 14 poin di Australia. Juara Dunia 2021 itu berada di posisi ke-6 ketika dia salah mengerem saat memasuki tikungan hairpin/jepit rambut Honda yang terkenal, menghindari tabrakan dengan Luca Marini dan merosot ke posisi ke-15. 5 lap kemudian, mata bos tim Yamaha Lin Jarvis terbelalak untuk kedua kalinya. Lalu Quartararo melakukan kesalahan untuk kedua kalinya dan jatuh. Dia pun mengakhiri GP Australia lebih awal dan kehilangan mahkota sebagai pemimpin klasemen sementara. Mungkin karena jengkel Fabio berujar, “Kami membutuhkan motor yang bisa digunakan untuk bertarung demi kemenangan dan bukan hanya untuk latihan,” mengacu pada performa M1 saat ini yang underpower..

    “Itu bukan hasil yang saya harapkan. Saya membuat kesalahan pertama di tikungan 4. Kami kehilangan sedikit pengendalian motor saat keluar dari tikungan, jadi saya ingin memperbaiki posisi terlebih dahulu dan menekan rem terlalu keras, sedikit lebih awal. Roda belakang naik ke udara, ada Marini di depan saya dan saya harus menghindar,” kata juara dunia 2021, yang keunggulan 2 poinnya berubah menjadi defisit 14 poin di belakang Francesco ‘Pecco’ Bagnaia (Ducati) setelah gagal di GP Australia.

    Fabio Quartararo 8

    “Tentu saja saya mencoba mengejar, tetapi situasinya sulit. Saya menyalip beberapa pembalap tetapi pada saat yang sama saya ingin menghemat ban. Saat keluar tikungan pertama, saya terlalu banyak berakselerasi. Saya jelas lebih cepat dari lap sebelumnya dan kemudian tergelincir di tikungan 2,” lanjutnya.

    Pembalap asal Prancis itu melanjutkan, “Sekarang kami harus menandai balapan ini, membalik halaman dan terus bertarung. Kami tidak akan menyerah. Tugas saya sekarang adalah menang dan menjaga peluang Kejuaraan Dunia kami tetap hidup. Ini akan menjadi pekerjaan terberat dalam karir saya, tapi saya siap untuk pertarungan ini.”

    Pada saat yang sama, Quartararo juga memikirkan perbaikan yang diperlukan untuk musim depan. “Tentu saja saya terus nge-push hingga limit dengan motor ini, tapi itu bukan satu-satunya masalah. Masalahnya adalah kami membutuhkan gaya balap yang berbeda dari kompetisi. Saat saya berkendara sendiri, kecepatan saya selalu sangat kuat,” kata Fabio.

    Fabio Quartararo Tes Misano

     Butuh Motor Pemenang

    “Tapi balapan selalu sulit. Kami butuh motor yang bisa berubah sesuai kondisi. Jadi bisa dibilang, itu juga yang memungkinkan kemenangan balapan setelah kualifikasi yang bagus,” ujar rider berusia 23 tahun itu menyinggung karakter Yamaha M1..

    “Bukan rahasia lagi bahwa kami kekurangan power, tapi kami juga kekurangan grip belakang. Kami membutuhkan motor yang memungkinkan racing line yang lebih singkat dan dengan itu saya bisa cepat bahkan dengan kecepatan menikung yang lebih rendah. Kami membutuhkan motor yang bisa digunakan untuk bertarung demi kemenangan dan bukan hanya untuk latihan,” ulangnya.

    Quartararo menolak fakta bahwa dia mungkin hanya gugup dan gagal karena tekanan untuk sukses seperti pada tahun 2020. “Saat itu kami memiliki masalah teknis, dan saya sebenarnya berada di bawah tekanan mental. Tapi kali ini berbeda, secara mental saya tidak terbebani dan tidak terlalu memeras otak saya tentang situasi kami. Saya berusaha melakukan yang terbaik. Dan ketika kita selalu nge-push hingga limit terlalu banyak, risiko membuat kesalahan meningkat. Jika kita mencoba melindungi ban tetapi pada saat yang sama tidak memiliki grip ban dan akselerasi, itu bukan kombinasi terbaik!” pungkas El Diablo.

    © ridertua.com

    1 KOMENTAR

    1. Thn dpn ada tekhnisi dr suzuki gabung yamaha, semoga kecepatan emwan bisa menyamai geesex..biar inline bisa bersaing dgn v

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini