RiderTua.com – Aleix Espargaro dengan Aprilia kini mencapai peringkat teratas MotoGP, bertarung untuk gelar dunia. Mirip dengan sejarah Dovizioso dengan Ducati. Ada saat-saat yang sulit, namun pabrikan yang bermarkas di Noale tersebut telah menorehkan beberapa catatan sejarahnya.. Sekarang nasibnya di MotoGP tergantung dengan sepak terjang Aleix sendiri (motor sudah kompetitif), perburuan dengan Bagnaia menggempur pertahanan Fabio Quartararo, merebut gelar tertinggi dengan jarak 33 poin dari 6 seri masih tersisa, memungkinkannya untuk terus melakukan serangannya. Meskipun dia hadir di Aragon dengan jarinya yang terluka, namun pembalap bernomor #41 tersebut tidak ingin melewatkan kesempatan apapun.
Pembalap berusia 33 tahun asal Granollers tersebut tak pernah sebaik tahun ini di kelas MotoGP. Sebuah kemenangan bersejarah baginya dan Aprilia, ditambah empat podium dan dua ‘pole position’. Meskipin dia tidak lagi melihat podium selama 6 seri, tapi dia menjadi pembalap di MotoGP yang selalu menyelesaikan balapan dan mendapat poin.
Bahkan Quartararo mengalami nol poin, satu-satunya kesalahan yang dibuatnya di GP Assen, di saat dia juga menyenggol Aleix. Kini Espargaro berada di peringkat ketiga dalam klasemen, posisi sebelumnya direbut oleh pemenang seri Misano, Bagnaia. “Sejak saya menandatangani kontrak dengan Aprilia, saya yakin bahwa momen ini akan tiba.” kata Aleix, yang mengkonfirmasi ‘kebandelannya’ yang ingin tampil di kelas utama. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, itu bukanlah perjalanan yang mudah.
Namun Aleix tetap percaya dengan senjata andalannya hingga saat ini, Aprilia RS-GP terbaru, motor yang hampir sempurna sepertiĀ si merah, “Sejak pertama kali saya menaiki motor, saya langsung mengatakan kepada Romano bahwa motor ini sangat bagus dan memiliki potensi besar.”
Aleix berusaha konsisten, namun ada juga yang lebih konsisten lagi dari dia, “Fabio (Quartararo) jelas tidak memiliki motor terbaik di grid, tapi dia menjaga level yang sangat tinggi. Dia menjadi orang yang harus dikalahkan. Saya tidak akan merugi. Semua yang datang adalah berkah, saya kini berusia 33 tahun dan saya hanya ingin bersenang-senang,” katanya ketika ditanya bagaimana jika dia tidak juara dunia kali ini.. Jika impian meraih gelar juara gagal kali ini masih ada musim 2023, “Saya yakin itu akan menjadi musim yang bagus lainnya bagi kami.” kata Aleix.
Mungkinkah Aleix tidak akan pernah bisa juara dunia, dan hanya menjadi runner-up seperti Dovizioso?