Categories: MotoGP

Ramon Forcada: Yamaha Membutuhkan Mentalitas Ducati!

RiderTua.com – Di awal kejuaraan, perpisahan Andrea Dovizioso di MotoGP sudah berlalu, yang terlihat jelas yaitu motor Yamaha M1 tampaknya hanya kuat di tangan Fabio Quartararo. Di Misano, Dovi menutup menutup karir MotoGP nya untuk mengabdikan dirinya pada balap motocross.. Sementara Ramon Forcada masih menunggu tim yang berminat menggunakan jasanya, kalau tidak ada dia akan pensiun juga.. Forcada yang lama bekerja dengan pabrikan Jepang tahu persis beda cara kerja mereka dengan tim Eropa.. Jepang lebih lambat dalam solusi teknis karena terlalu takut untuk membuat kesalahan ketika mencoba part baru (proses pengujian berbelit, beda dengan Ducati). Dalam persaingan yang semakin ketat tidak boleh lambat berkembang dari sisi teknis, dan pabrikan Jepang kalah cepat..

Keputusan mengejutkan dari Dovizioso untuk pensiun, yang muncul setelah liburan musim panas, memaksa Ramon Forcada juga meninggalkan tim WithU RNF Yamaha secara prematur. Tidak ada lowongan baginya mengingat berlalunya tim Razali ke Aprilia, namun dia tidak ingin menjadi perpisahan. “Balapan terakhir saya? Saya tidak tahu. Untuk tahun ini, iya. Tahun depan kita lihat apa yang akan terjadi. Yang pasti tahun depan saya tidak berlanjut dengan tim ini. Ini normal bahwa jika mereka akan mencoba sesuatu yang baru, mereka tidak memiliki orang dari luar. Untuk tahun depan, saya tidak mencari apa-apa, jika sesuatu yang menarik datang, dipersilahkan, kalau tidak kami akan pensiun,” kata Ramon Forcada.

Selama 30 tahun di kejuaraan dunia, dia selalu bekerja dengan pabrikan asal Jepang. Dia merupakan kepala mekanik Alex Barros (Repsol), Tohru Ukawa (Camel Honda Pons), kemudian Casey Stoner dan Carlos Checa (LCR). Tahun 2008, dia pindah ke Yamaha, bersamaan dengan kedatangan Jorge Lorenzo, dan sejak saat itu dia tidak pernah meninggalkan Yamaha, berkolaborasi dengan Franco Morbidelli dan terakhir Dovizioso.

Forcada sangat mengetahui lingkungan Yamaha, dimana Quartararo menjadi satu-satunya pembalap yang kompetitif dari tahun 2021 hingga sekarang, meskipun faktanya motor YZR-M1 memiliki sedikit banyak masalah jika dibandingkan dengan rival utamanya. “Ketika kamu berhenti berkembang, mentalitas hilang bagi saya. Saya telah banyak bekerja dengan pabrikan Jepang dan mereka selalu mencari kesempurnaan. Mereka seharusnya tidak terlalu takut untuk membuat kesalahan. Di Ducati, ada beberapa hal yang tidak berfungsi, disini tidak. Part baru yang datang harus berhasil, karena mereka selalu mengujinya selama tiga bulan, namun ketika mereka merilisnya, yang lain baru bisa meluncurkan tiga versi lainnya lagi,” katanya.. Artinya perkembangan lebih lambat..

Dalam kejuaraan MotoGP yang semakin ketat, solusi teknis harus datang lebih cepat. Di sisi lain, Yamaha, seperti Honda, terlalu lama dalam membawakan pembaruan ke lintasan. Ini juga disebabkan oleh takut akan tidak menghormati regulasi yang ada, yang mana ini tidak terjadi pada Ducati sebagai contoh. Seperti halnya tekanan pada ban depan, dimana tim-tim Eropa dengan senang hati mengabaikan batasan 1,9 bar yang diberlakukan oleh Michelin. “Masalah tekanan ban sangat rumit, karena kita harus percaya apa yang dikatakan oleh Michelin, bahwa itu adalah masalah keselamatan. Kami mencapai tekanan 1,6 bar bahkan kurang dari itu, dan masih bekerja. Jadi jika 1,6 bar bekerja lebih baik dan kamu ingin mencapai 1,9 bar, akan ada yang mengatakan ‘iya pak’, dan yang lainnya tetap ada yang memakai tekanan ban 1,6 bar,” pungkasnya..

This post was last modified on 10 September 2022 12:23

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Hasil Latihan Bebas Moto2 Spanyol 2024

RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Jumat, 26 April 2024, Dalam sesi Latihan Bebas Moto2 Alonso Lopez mampu membuktikan menjadi…

26 April 2024

Hasil Latihan Bebas Moto3 Spanyol 2024

RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Jumat (26/4/2024), Pembalap CFMoto Aspar Racing, David Alonso menjadi yang tercepat dalam Latihan Bebas…

26 April 2024

Chery Hadirkan Tambahan Fitur Untuk Omoda E5

RiderTua.com - Chery telah sukses dalam menjual Omoda E5 di Indonesia sejak diluncurkan bulan Februari lalu. Mobil SUV listrik ini…

26 April 2024

Jorge Martin : Berhati-hati di Awal Balapan Agar Tidak Muncul Masalah Getaran

RiderTua.com - Pada konferensi pers di Jerez, Jorge Martin menjelaskan bahwa dia masih perlu meningkatkan diri di GP Spanyol. Rider…

26 April 2024

Toyota Kijang Innova Reborn yang Masih Laris Terjual

RiderTua.com - Toyota cukup sukses dalam menghadirkan Kijang Innova Zenix sejak setahun lalu di Indonesia. Sebab mobil medium MPV ini…

26 April 2024

Mini Aceman Resmi Dirilis, Crossover Listrik yang Tampil Menarik

RiderTua.com - Mini memang dikenal dengan sejumlah produknya yang memiliki kualitas tinggi. Termasuk mobil listrik pertamanya yang dirilis beberapa tahun…

26 April 2024