RiderTua.com – Start dari pole position, Jack Miller memimpin GP San Marino di Sirkuit Dunia Misano selama satu lap di depan Enea Bastianini dan rekan setimnya Pecco Bagnaia sebelum pembalap Ducati-Lenovo itu tergelincir. “Bukan seperti yang kita bayangkan hari itu. Saya nge-push dari awal untuk menjauh atau setidaknya memecah grup. Itu berjalan dengan baik selama 1,5 lap, kemudian masuk tikungan 4. Saya agak melebar saat mengambil ke tikungan dan tahu bahwa saya berada di limit. Usai crash saya langsung mengambil motor dan meneruskan balapan, rem belakang bermasalah setelahnya. Mengendarai ‘monster’ ini tanpa rem belakang dan sayap di satu sisi, memberi saya banyak hal untuk dilakukan saya banyak mengalami wheelie. Namun saya tidak menyerah dan nge-push sampai akhir,” ujar rider asal Australia itu.
Sesuai analisis data per lap setelah melibas 27 lap Pecco dan Bestia tampil mengerikan dengan ban yang sudah aus. Pecco dengan lap time 1’31.935 dan Bestia 1’31.868 padahal kecepatan itu ditempuh Miller dengan ban soft (kualifikasi) dan masih terbilang fresh saja waktunya 01’31.899, tak heran dia terkejut bagai ‘kencing di celana’ (kaget).. ?
Sementara Bagnaia merayakan kemenangan keempat berturut-turut untuk Ducati dan naik ke peringkat 2 di klasemen di belakang Fabio Quartararo (Yamaha), Miller finis di posisi ke-18 kalah 53,3 detik. Pembalap tunangan Ruby Adriana itu menempati peringkat 6 dalam klasemen keseluruhan.
“Kami tahu bagaimana akhir pekan ini berjalan, seperti apa kecepatan saya dan saya tahu bagaimana feeling saya di atas motor. Itu sebabnya crash ini sangat mengecewakan. Kami tetap mengambil hal-hal positifnya dan terus bekerja,” imbuh Thriller Miller.
Apakah ini start dari tempat pertama (pole position) terbaik Miller tahun ini ? “Saya tidak mengatakan saya menang,” katanya. Namun catatan waktu dua pembalap di depan (Pecco dan Bestia) membuat Miller kaget,”Saya ‘kencing di celana’ (ungkapan untuk terkejut) melihat catatan waktu keduanya lap terakhir dengan 1:31.9 menit (Pecco), kemudian 1:31.8 menit (Bestia) dengan ban bekas yang sudah melahap 27 lap, itu sangat mengesankan. Itu sama dengan waktu pole lap tercepat saya (dengan ban fresh). Mereka benar-benar mem-push motor (ducati) mereka. Bagaimanapun, lebih baik untuk tidak memikirkan peluang (saya) yang terlewatkan,” pungkas rider berusia 27 tahun itu.”
