RiderTua.com – Saat tampil di Misano, pipi sebelah kiri Jack Miller terlihat ada goresan. Saat ditanya, apakah dia terlibat perkelahian? Seperti biasa, pembalap Ducati-Lenovo itu menjawab dengan guyonan. “Saya berharap, tapi sayangnya tidak (sambil tertawa). Setelah GP Spielberg kami mendaki gunung di Andorra karena ada danau di atas sana, tempat kami ingin memancing. Tapi kami meremehkan ketinggiannya, tingginya sekitar 900 meter. Di tengah jalan saya agak lelah, saya ingin mematahkan kayu di sisi jalan. Tapi itu tidak berhasil, yang pertama tidak berguna. Dan ketika saya mencoba untuk mematahkan yang lebih baik, saya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke semak-semak dengan cepat. Tidak terlalu buruk. Saya menghibur diri dengan pepatah lama, setiap luka wajah hanya dapat membawa perbaikan,” ujar rider asal Australia itu.
Jack Miller: Keputusan yang Dibuat Ducati Tidak Lagi Mempengaruhi Saya
Setelah tiga kali naik podium dalam empat balapan terakhir, Jack Miller datang ke Misano sebagai peringkat 5 di klasemen. Dia kalah 77 poin di belakang pemimpin Fabio Quartararo, sementara rekan setimnya di Ducati Lenovo Pecco Bagnaia harus mengejar 44 poin.
JackAss mengatakan, “Selalu menyenangkan untuk kembali ke trek setelah beberapa kali naik podium. Selalu menarik, terutama di sini. Sejauh ini cuaca tidak terlihat bagus. Jadi ini bisa bagus untuk saya di balapan akhir pekan. Kami memiliki kecepatan yang bagus, kami dalam kondisi yang baik, motornya bekerja dengan sangat baik. Saya senang.”
Apakah sudah waktunya untuk mulai kembali memenangkan balapan, untuk pertama kalinya sejak Jerez dan Le Mans pada Mei 2021? Miller menjawab, “Saya melakoni balapan dengan baik di Austria terakhir kali, saya bisa bertarung untuk memperebutkan kemenangan, prospeknya lebih baik ketimbang di semua balapan lain musim ini.”
“Saya berada di posisi yang baik dan mampu sedikit menantang para rival. Pembalap Italia menjalani balapan kandang mereka di sini, jadi mereka akan kuat di Misano seperti sebelumnya. Tapi kami memiliki peluang bagus di sini, juga di Aragon dan di Jepang. Ini semua trek yang saya nantikan. Saya dapat mencapai hasil yang baik di mana saja.”
Kini Miller harus menjalani tujuh balapan tersisa untuk Ducati, dan dia memiliki 7 rekan semerek di lintasan. Di Red Bull KTM, dia hanya akan memiliki 3 rekan semerek pada tahun 2023. Itu sebuah kerugian atau keuntungan? Bahkan Quartararo hanya akan memiliki satu rekan semerek karena Yamaha tak punya tim satelit.
“Ducati memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika kita berada dalam fase lemah, kita bisa melihat data dari 7 rekan kita. Kemudian kita dapat melihat apa yang dilakukan rekan kerja kita secara berbeda. Di sisi lain, jika kita membalap di depan, 7 pembalap mempelajari persis apa yang kita lakukan. Tahun depan kami hanya memiliki dua tim dengan dua pembalap. Itu skenario yang sama sekali berbeda. Tapi itu tidak akan banyak mempengaruhi performa saya. Ketika saya melihat Fabio, dia secara konsisten adalah pembalap Yamaha terbaik. Saya tidak berpikir dia sedang melihat data pembalap lain saat ini,” ungkap rider berjuluk Thriller Miller itu.
Apa yang dikatakan Miller tentang tempatnya di Ducati Lenovo yang akan diisi Enea Bastianini? “Pada bulan Mei, saya memutuskan di Le Mans bahwa saya akan meninggalkan Ducati. Apa yang kemudian akan mereka lakukan dengan tempat saya, tidak mengganggu saya lagi. Saya mendengarkan hati dan insting saya, ketika saya membuat keputusan untuk meninggalkan Ducati,” ujar Jack.
“Saya ingin mengarahkan karir saya ke arah tertentu dan memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang ingin saya lakukan di masa depan. Keputusan yang sekarang dibuat di Ducati tidak lagi mempengaruhi saya. Saya tidak akan melewatkan fakta bahwa, saya harus bertarung untuk tempat saya di tim pabrikan setiap akhir pekan,” pungkas rider berusia 27 tahun itu.
