RiderTua.com – Dalam foto ini terlihat Pecco Bagnaia pada musim balap 2011 di Albacete bersama dengan rekan setim Alex Marquez dan Alex Rins (CEV).. Saat itu Pecco masih berusia 14 tahun, Alex Marquez 14 tahun, dan Rins 16 tahun… Kini mereka bergabung di tiga pabrikan berbeda (Ducati – Honda- Suzuki) dan nasib ketinganya berbeda, Pecco beberapa kali terlibat dalam perebutan gelar dunia MotoGP, Alex Marquez kini kesulitan dengan Honda-nya, dan Alex Rins ‘layu sebelum berkembang’, karena ditinggal Suzuki sebelum mempersembahkan gelar bersamanya. Ketiganya rider bagus, mungkin beberapa diantaranya belum menemukan motor yang tepat. 3 kata banyak makna buat mereka sesuai foto: Valentino Rossi, Repsol, Nasib…
Ya nasib orang tidak akan ada yang pernah tahu.. Tidak semuanya berjalan mulus mulai dari awal.. Kemenangan pertama Bagnaia di CEV 125, di Albacete, diulangi tahun berikutnya di kelas Moto3 di Catalunya, dengan tempat ketiga terakhir di kedua musim yang membukakan pintu baginya ke kejuaraan dunia MotoGP ( Moto3).. Federasi Sepeda Motor Italia yang pada tahun 2013, pada usia 16, mempercayakannya dengan Honda dari tim Italia, di mana dia bergabung dengan Romano Fenati, mengalami musim yang rumit (Tahun tersulit dalam karir Pecco). Namun semua tetap bisa diambil pelajaran, di mana berfungsi untuk menumbuhkan dan memperkuat karakter ‘Pecco’.
Pada tahun 2014 ada ‘panggilan’ dari Valentino Rossi yang menginginkan dia untuk bergabung dengan Akademinya bersama dengan Fenati di antara jajaran tim Sky VR46 yang baru lahir saat itu. Bagi Pecco, bagaimanapun, masih merupakan tahun yang sulit, di mana pada akhirnya dia meninggalkan tim untuk bergabung di Mahindra (tim Aspar). Pada tahun 2015 podium karir pertamanya, di Le Mans, dan pada tahun 2016 kemenangan pertamanya yang tak terlupakan, di Assen, sekali lagi di Mahindra, motor yang kurang kompetitif dibandingkan rivalnya KTM dan Honda, tetapi mampu dimanfaatkannya.. Pecco merayakan prestasi tersebut dengan membuat tato trek Belanda di lengan kanan.
Repsol adalah nama besar dalam sejarah balap MotoGP, termasuk kini menjadi sponsor pembalap besar seperti Valentino Rossi (saat di Honda) dan Marc Marquez. Ternyata ketiga pembalap diatas pernah merasakan dukungan dari perusahaan minyak besar dari Spanyol itu.. Begitu juga Pecco mengikuti jalan gurunya..
Pecco Bagnaia merupakan satu murid Valentino Rossi di akademi VR46 yang kini performanya meroket. Bersama tim pabrikan Lenovo Ducati, Bagnaia menjadi ujung tombak tim Italia itu di MotoGP 2022 dan menempati posisi ketiga klasemen. Tumbuh di Akademi memberinya beberapa kunci untuk memecahkan masalah, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. “Datang ke Akademi mengubah saya. Saya (saat itu) berumur enam belas tahun, saya tidak memiliki SIM, tidak ada orang tua yang menemani saya ke sana-sini. Saya harus naik taksi untuk pergi ke gym atau berlatih di Ranch,” kenang runner-up MotoGP itu..
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
Leave a Comment