RiderTua.com – Pada akhirnya, Luca Marini nyaris naik podium di Red Bull Ring ketika rider tim Mooney VR46 Racing itu finis ke-4 (start dari posisi ke-13) dengan Ducati Desmosedicic GP22-nya. Kuncinya adalah melakukan late braking 10 meter sebelum tikungan.. Bagi Maro, itu adalah hasil terbaiknya di kelas MotoGP. Dia juga melanjutkan ‘rekor’nya yakni mencapai garis finish di semua balapan yang dia lakoni di kelas utama (31 balapan). Bagaimana rider berusia 25 tahun itu menilai performanya di GP Austria? “Itu sama baiknya dengan balapan di Sachsenring, kecuali bahwa pada akhirnya Jorge crash dan saya bisa mendapatkan posisi yang lebih baik,” jelas Marini.
“Kecepatan saya sangat kuat, saya bisa bertarung untuk podium. Sayangnya, saya harus start dari belakang, itu adalah bencana di MotoGP,” imbuh Luca Marini.
Apakah pembalap Ducati lain mengganggunya? “Jika kita (memaksa) menutup celah dalam balapan dengan pembalap lain, kita akan menghancurkan ban, terutama ban belakang. Kita akan mengalami banyak masalah jika memaksa (tidak menjaga keausan ban),” jawab adik legenda MotoGP Valentino Rossi.
Marini melanjutkan, “Saya sudah mencobanya di Silverstone, tetapi dalam 6 lap terakhir rasanya seperti saya membalap di atas es. Kemudian kita tidak bisa lagi mendapatkan waktu kapan saja saat berakselerasi, jadi kita mengimbangi lebih banyak di rem. Tetapi karena semua orang late braking, itu tidak mudah. Saya mempunyai kecepatan yang sama dengan kelompok terdepan di sini, yang membuat saya sangat bahagia.”
Apakah rider asal Italia itu melihat Munzer Chicane yang baru di Red Bull Ring sebagai keuntungan atau kerugian setelah balapan akhir pekan? “Bagi Ducati, menjadi lebih sulit untuk menyalip. Saat kami berada di gigi kelima atau keenam, kami lebih kuat dari pembalap lainnya. Itu salah satu kekuatan kami,” lanjut Maro.
“Sangat sulit untuk menyalip di tikungan 2A, tetapi lebih mudah di tikungan 3. Karena kita bisa mencobanya sekarang, itu tidak lagi berbahaya. Dulu kita berada di tempat ini dengan 320 atau 330 km/jam di slipstream. Jika kemudian kita mencobanya, itu bukan tanpa bahaya. Sekarang kita bisa mengerem di gigi ketiga 10 meter sebelum tikungan, jika manuver (late braking ini) tidak berhasil, kita hanya sedikit melebar,” pungkas rider yang menempati peringkat 13 dalam klasemen itu.
This post was last modified on 22 Agustus 2022 07:05
RiderTua.com - Lambretta, merupakan pabrikan motor asal Italia yang punya desain skutik klasik legendaris. Baru-baru ini mereka telah meluncurkan skutik…
RiderTua.com - Davide Brivio, Manajer tim Trackhouse itu bertujuan untuk mempertemukan mantan pembalap Suzuki Joan Mir dan Alex Rins dalam…
RiderTua.com - Carlo Merlini, manajer tim Gresini, antusias usai podium diraih Marc Marquez di Jerez. Kemenangan keenam tim satelit di…
RiderTua.com - Francesco Guidotti, manajer tim KTM, menyampaikan pendapatnaya setelah tes terakhir, apakah kita akan melihat motor KTM RC16 yang…
RiderTua.com - Pada balapan terakhir Moto2 di Jerez, Joe Roberts berhasil memimpin klasemen. John Hopkins yang merupakan salah satu pembalap Amerika…
RiderTua.com - Jika kita sebut nama salah satu sirkuit pasti kita akan mengingat kejadian atau aksi dari pembalap yang tak…
Leave a Comment