RiderTua.com – Brad Binder adalah satu-satunya pembalap pabrikan Red Bull KTM yang berhasil lolos ke kualifikasi 2 di GP Austria. Namun, pembalap asal Afrika Selatan itu tertinggal 0,764 detik di posisi ke-12 atau yang terakhir. Di Q2, lima pembalap Ducati kembali berakhir di 6 besar. Mengenai ‘sprint race’ pada 2023, rider berusia 26 tahun itu mengatakan, “Karena saya pembalap, bukan kualifikator,” kata peringkat 7 dalam klasemen saat ini.
Brad Binder: Mereka yang Tidak Berlatih Akan Menderita
“FP3 pagi ini baik-baik saja. Senang rasanya bisa langsung masuk ke Q2. Saya sangat ingin tampil lebih baik di kualifikasi. Tapi saya tidak bisa mengubahnya lagi, saya benar-benar melakukan yang terbaik. Posisi ke-12 bukanlah yang kami perkirakan di balapan kandang KTM/Red Bull ini,” ujar Brad Binder.
Pembalap berjuluk Brad Attack itu menambahkan, “Saya punya sedikit masalah di FP4, saya bisa melakukan beberapa lap tapi saya tidak melaju terlalu cepat. Mari kita lihat apa yang akan dibawa saat balapan. Kami masih punya waktu untuk menyusun rencana untuk besok. Kami membutuhkan start yang baik. Kemudian kita akan melihat bagaimana feeling kita dalam balapan.”
Dalam pemilihan ban kali ini, Binder mengatakan dia akan bergabung dengan mayoritas setelah tidak memilih ban belakang hard di Assen, tidak seperti Miguel Oliveira. “Saya pikir kita besok akan melihat sebagian besar pembalap memakai medium di grid, hanya beberapa dengan kompon soft,” imbuh kakak Darryn Binder itu.
Apa pendapat Binder tentang format Sprint Race yang baru? “Saya pikir itu akan menjadi hal yang menarik. Itu bagus untuk saya karena saya seorang pembalap, bukan kualifikator. Balapan ekstra akan menjadi bonus bagi saya. Sprint akan menjadi seperti lapisan gula pada kue di program Sabtu dan memberikan bumbu tambahan,” jawab Brad.
Brad Binder juga tidak khawatir bahwa mungkin tidak ada cukup waktu di sesi latihan 2023 untuk menyiapkan motor untuk balapan sprint dan jarak balapan yang jauh. “Kami bekerja keras dengan latihan fisik untuk bersiap menghadapi semua jenis stres. Pembalap yang tidak melakukannya hanya akan lebih menderita tahun depan,” pungkas Brad.
