RiderTua.com – MotoGP seri ke-12 di Silverstone, tak akan mudah bagi Fabio Quartararo. Karena rider pabrikan Yamaha itu harus menjalani long lap penalti setelah ‘menyentuh’ Aleix Espargaro (Aprilia) di TT Assen sebelum jeda musim panas. Namun rider asal Prancis itu tahu betul bahwa paketnya harus kompetitif untuk menyelesaikan race 20 lap di lintasan balap sepanjang 5,891 km itu. “Mereka harus menemukan keseimbangan antara hukuman dan tidak ada hukuman, jika tidak, olahraga kita akan menjadi membosankan,” katanya..
Fabio Quartararo: Harus Seimbang Kalau Tidak, Olahraga Kita akan Membosankan
Saat konferensi pers Quartararo mengatakan, “Itu adalah lima minggu yang sangat panjang, tetapi saya sangat senang akhirnya bisa kembali balapan. Saya akan mempersiapkan balapan akhir pekan seperti balapan akhir pekan biasanya. Tentu saja saya harus menyelesaikan penalti ‘bodoh’ ini, tetapi kami harus melakukannya dan lihat dulu bagaimana kelanjutannya. Tapi itu pasti akan menjadi tantangan besar bagi kami, tapi saya siap.”
Mengapa Yamaha begitu cocok dengan trek Silverstone? “Di kelas Moto3 dan Moto2, saya tidak pernah cepat di Silverstone. Di tahun rookie saya di MotoGP, untuk pertama kalinya saya merasa bisa memperebutkan kemenangan di trek ini. Sayangnya saya jatuh di tikungan 1. Tapi saya menang tahun lalu. Treknya spesial, apalagi sektor pertama sangat teknis. Saya selalu sangat cepat di sini dengan motor MotoGP, jadi tidak perlu lambat,” jawab El Diablo.
Apakah Fabio Quartararo sudah berubah pikiran tentang hukuman itu, atau dia masih menganggap hukuman itu tidak adil? “Saya tidak ingin mengatakan lebih banyak tentang crash sebelumnya. Bagaimanapun, itu tidak sepadan dengan penalti. Saya dapat memahami bahwa setelah crash di Barcelona mereka ingin sedikit memperketat aturan. Meski demikian, saya percaya itu bahwa kita harus menemukan keseimbangan antara membalap dengan tidak bertanggung jawab dan insiden balap,” kata pembalap berusia 23 tahun itu.
“Tentu saja Aleix akan mendapatkan hasil yang lebih baik jika saya tidak crash, tetapi saya tidak menyangka mendapat penalti untuk itu. Mereka harus menemukan keseimbangan antara hukuman dan tidak ada hukuman, jika tidak, olahraga kita akan menjadi membosankan,” ujar pembalap pabrikan Yamaha itu penuh keyakinan.
Tahun depan MotoGP tidak akan dimulai di Qatar untuk pertama kalinya sejak 2006 (kecuali musim 2020 ketika MotoGP dimulai di Jerez). Musim depan kompetisi akan dimulai di Portimao untuk pertama kalinya. “Tidak ada yang istimewa bagi saya karena saya belum lama berada di kejuaraan. Hanya saja treknya berbeda dan kami tidak balapan di malam hari. Saya suka treknya,” pungkas Quartararo.