RiderTua.com – Fabio Quartararo berujar, bahwa Valentino Rossi adalah legenda, namun dalam hal balapan dia tetap memilih Marc Marquez yang lebih kuat… Pembalap MotoGP asal Prancis itu ingin mengulangi kesuksesan di Mandalika untuk pertarungan berikutnya di GP Argentina. El Diablo berharap bisa mempertahankan feeling yang baik di Termas de Rio Hondo. Untuk alasan ini, Quartararo menghadapi balapan dengan sangat antusias, karena sudah 2 tahun tidak balapan di Argentina. Meskipun dia mengakui bahwa trek itu bukan sirkuit yang nyaman baginya. “Ini bukan trek terbaik saya. tapi kita bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Di Indonesia kami menguji beberapa fitur baru. Saya senang dengan Yamaha, jadi saya penasaran untuk melihat apakah itu juga akan berhasil di Argentina,” ujar berusia 22 tahun itu.
Fabio Quartararo: Dalam Hal Balapan Saya Tetap Memilih Marc Marquez
Quartararo ingin mempertahankan gelar dunia MotoGP musim lalu dengan melawan semua rivalnya. Meski begitu, dia ikut menyemangati Marc Marquez yang sedang menjalani masa pemulihan dari diplopia yang dideritanya akibat crash parah di Mandalika. “Saya mengiriminya pesan penyemangat. Sejak 2020 dia selalu dibekap cedera, dia bernasib buruk. Saya hanya bisa mencoba membuatnya merasa lebih baik,” jelas pembalap Monster Energy Yamaha itu. Marc Marquez dipastikan absen di GP Argentina dan kemungkinan juga di COTA Amerika Serikat.
Bagi Quartararo ada dua pembalap yang menempati posisi teratas yang menginspirasinya. Mereka adalah Valentino Rossi dan Marc Marquez. “Saya menyukai gaya Stoner, tekad membaja Lorenzo dan kecepatan Marquez. Kita tidak boleh hanya melihat seorang pembalap untuk mempelajarinya, kita harus melihat banyak pembalap. Rossi adalah seorang legenda dan dia akan tetap begitu selamanya. Tetapi jika kita hanya berbicara tentang balapan, itu adalah Marc,” ungkap rekan setim Franco Morbidelli itu.
Terakhir, Quartararo menilai siapa yang benar-benar akan menjadi lawan paling tangguh dalam perebutan gelar juara MotoGP. “Pecco Baganaia! Meskipun dia hanya mencetak 1 poin dalam dua balapan pertama ini, dia punya waktu untuk pulih dan saya yakin dia akan bertarung untuk merebut gelar,” tegas Fabio.
Akhir pekan ini Quartararo akan sekali lagi memiliki tugas rumit untuk melambungkan nama Yamaha setinggi mungkin. Bukan tugas yang mudah karena evolusi M1 tidak sesuai dengan keinginannya. Dari sini kita akan melihat, apakah apa yang terjadi di Mandalika dimana Quartararo berhasil naik podium hanyalah fatamorgana atau perubahan dinamika yang jelas.