RiderTua.com – Michael Sydney Doohan atau lebih dikenal dengan ‘Mick Doohan’ adalah 5 kali juara dunia MotoGP 500cc tanpa putus (1994-1998) dan menariknya yang hanya bisa menghentikan dominasinya adalah nasib buruknya dengan jatuh dan cedera… Itulah sebabnya banyak orang selalu bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika Mick Doohan tidak mengalami dua cedera yang sangat serius itu. Apakah dia bisa mencapai 8 Gelar Dunia berturut-turut?.. Crash dengan cedera yang sangat serius di Jerez 1999 membuatnya pensiun…
Bagaimana jika Mick Doohan tidak mengalami dua cedera serius seperti itu?.. Di tahun 90-an, pembalap asal Australia itu adalah dominator tak terbantahkan di Kejuaraan Dunia 500cc.. Pembalap Australia yang mampu memenangkan lima kejuaraan dunia 500cc berturut-turut..
Pembalap Australia kelahiran Juni 1965 itu bergabung dengan tim Honda pada 1989, di usianya yang baru 24 tahun. Di sana dia bertemu dengan dua sahabat yang kini menjadi legenda, seperti Wayne Gardner dan Eddie Lawson. Jadi dia memiliki tantangan besar di depannya. Musim pertamanya 1989 dia gunakan sebagai masa adaptasi, peringkat kesembilan di kejuaraan dunia.
Sedikit demi sedikit dia mendapatkan konsistensi dan pada tahun 1990 dia meraih kemenangan pertamanya di Hungaria dan peringkat ketiga dunia. Namanya mulai terdengar kuat di MotoGP tahun 1991. Tahun berikutnya memenangkan tiga balapan dan peringkat kedua dunia… sangat dekat dengan Wayne Rainey.
Tahun 1992 sepertinya dai akan menjadi juara dunia, namun, dia mengalami kecelakaan mengerikan di Assen yang hampir membuatnya harus diamputasi kaki. Doohan berjuang keras untuk pulih dan masih bisa kembali sebelum seri terakhir untuk mencoba mempertahankan apa yang tersisa dari keunggulannya.

Pada tahun 1993, sulit baginya untuk pulih dan menemukan kembali sensasi yang hilang pada motor dan peringkat keempat dunia. Tapi ini akan menjadi awal dari dominasi yang luar biasa di lima musim berikutnya (1994-1998). Di mana pembalap Australia itu tidak memberikan pilihan kepada saingannya. Entah itu kemampuan bawaannya, kemampuannya untuk menyempurnakan motornya atau keinginan kuat untuk menang, faktanya tidak ada pembalap yang bisa mendekatinya.
Dalam periode lima tahun itu, dia memenangkan 44 balapan dari 71 seri yang diadakan, yang menghasilkan lima gelar dunia berturut-turut, terutama tahun 1997, dengan 12 kemenangan dari 15 seri, ditambah dua podium kedua dan satu nol poin.
Pada tahun 1999, tahun di mana Alex Criville memenangkan gelar dunianya bersama Honda, Kenny Roberts juga kuat dengan Suzuki-nya, meskipun tidak ada yang meragukan bahwa Doohan akan segera mengambil alih komando. Tapi keberuntungan tidak berpihak padanya dan kecelakaan di Jerez mempercepat pensiunnya yang terakhir. Saat itu dia berusia 34 tahun dan kali ini tubuhnya tidak mengizinkan dia untuk kembali ke lintasan.
Itulah sebabnya orang selalu bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika Mick Doohan tidak mengalami dua cedera yang sangat serius itu (Belanda 1993, dan Jerez 1999). Ada kemungkinan bahwa tahun 1992 dan 1993 dia juga bisa meraih gelar dunia 500cc, sementara pada tahun 1999 dia juga bisa saja mengalahkan Criville, seperti yang telah dia lakukan sebelumnya. Hanya dengan itu aja dia sudah bisa mengumpulkan 8 gelar dunia berturut-turut, apalagi jika dia sehat mungkin di tahun berikutnya masih bertaji.. 9 gelar Rossi terlampaui?
(Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..!)