RiderTua.com – Ternyata dunia ini sempit, peribahasa yang mungkin tepat untuk kejadian ini.. Francesco Guidotti (mantan bos tim Pramac) yang kini bekerja di KTM, bisa jadi merupakan salah satu orang yang punya inisiatif membajak Jorge Martin dari KTM ke Pramac. Namun lucunya, Guidotti kini justru bekerja untuk KTM… “Di Pramac, pembalap yang dipilih (Martin) selalu melalui proses diskusi dan koordinasi dengan Ducati. Kami yang menganjurkan pilihan dan Ducati Corse yang bernegosiasi dan menandatangani kontrak dengan Jorge,” kata Guidotti, nah kan akhirnya ngaku.. (Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..!)
Tepat 1 Januari 2022, Francesco Guidotti akan memulai babak baru sebagai Manajer Tim KTM Red Bull. Setelah 10 tahun menjadi manajer tim di Pramac Ducati, pria asal Italia itu mengambil alih posisi menggantikan Mike Leitner bersama pembalap Miguel Oliveira dan Brad Binder. Meski begitu, dia belum menetapkan target spesifik untuk 2022. Guidotti mengatakan, “Untuk tim pabrikan MotoGP pasti hanya ada satu tujuan.” Mungkin KTM ingin mengembalikan fungsi seorang manajer tim, di mana Mike Leitner lebih bersifat teknis.. (Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..!)
Francesco Guidotti yang Membajak Martin dari KTM?
Ketika pria berusia 49 tahun itu ditanya tentang alasan pindah setelah 10 tahun di Pramac Ducati, Guidotti menjawab, “Untuk melangkah lebih jauh dengan pembalap yang kuat dan tim teknis yang diperkuat dengan KTM.”
Pada April 2020, tim KTM sangat kecewa, ketika talenta luar biasa dan mantan juara dunia Moto3 Jorge Martin diboyong ke Pramac Ducati meski kontrak KTM masih berlaku.
Sambil tertawa Guidotti mengatakan, “Di Pramac, pembalap yang dipilih selalu melalui proses rembugan dan koordinasi dengan Ducati. Kami terlebih dulu bertukar pendapat dan informasi. Tentu saja, kemudian para petinggi Ducati bernegosiasi dan menandatangani kontrak dengan Jorge. Tapi di Pramac, seperti biasa kami menganjurkan pilihan. Hal itu tak terbantahkan.”(Artikel ini bukan untuk narasi konten Youtube..!)
Pada akhirnya itu adalah pilihan yang bagus. Jorge Martin meraih 4 kali pole position sebagai rookie pada tahun 2021, dia naik podium pada balapan kedua, dia menang di Spielberg, berada di peringkat 9 di Kejuaraan Dunia dan menyabet gelar ‘Rookie of The Year’. Guidotti menambahkan, “Ya, jelas Jorge melebihi ekspektasi kami di tahun 2021.”
Seperti diketahui, Guidotti memiliki banyak pengalaman di MotoGP. Dengan kemenangan Jorge Martin, Pramac meraih kesuksesan MotoGP pertama bersama Ducati sejak awal kerjasama pada 2005. Setelah 10 tahun bersama tim satelit MotoGP, apakah langkah logis untuk mengambil tanggung jawab sebagai manajer tim pabrikan?
Dengan tegas Guidotti menjawab, “Ya, ini adalah level selanjutnya. Dalam lingkungan profesional ini, kita selalu membutuhkan target baru. Saya telah banyak belajar selama 10 tahun terakhir dan telah bekerja dengan banyak pembalap top. Tim satelit kami telah berkembang selama periode ini, kami berlatih untuk menjadi lebih kuat dan lebih kompetitif.”
“Peningkatan bagi kami sungguh luar biasa. Regulasi teknis dengan ECU terpadu dan ban terpadu sangat membantu kami. Selain itu, Ducati-Desmosedici semakin kuat dari tahun ke tahun, kerjasama dengan pabrikan semakin erat di bawah Gigi Dall’Igna. Sekarang kami telah mencapai tingkat tertentu. Saya pikir, sekarang adalah waktu yang tepat untuk pergi.”
“Tentu saja sangat menggoda untuk beralih ke tim pabrikan yang dinamis seperti KTM. Mereka telah membuktikan di semua kategori dan kelas, bahwa mereka sangat serius menjunjung tinggi slogan ‘Ready to Race’. Cepat atau lambat, KTM bisa memenangkan setiap seri.”
“Jadi saya tidak bisa menolak tawaran itu. Ini adalah kesempatan besar. Saya berurusan dengan orang yang sudah saya kenal. Pit Beirer sudah berada di KTM ketika saya menjadi manajer tim di sana di kelas 125 dan 250 cc, mulai dari 2006 hingga 2009. Kami selalu tetap berhubungan dan selalu memiliki hubungan yang baik. Setelah lebih dari 10 tahun, peluang untuk kolaborasi baru kini muncul.”
Pada GP Mugello 2014, diam-diam Pit Beirer mulai merencanakan proyek MotoGP. Saat itu dia terlihat sedang berbicara dengan Guidotti. Sebelum memulai MotoGP pada tahun 2017, apakah Guidotti merupakan kandidat untuk posisi manajer tim saat itu?.. Sambil tersenyum, dia menjawab, “Media terlalu banyak tahu hal hal sekecil apapun.”