RiderTua.com – Setelah perusahaan minyak & mineral asal Malaysia Petronas menarik diri dari tim satelit Yamaha dari prinsipal tim Razlan Razali, tim balap itu harus mengubah kepemilikan. Mereka juga harus mencari sponsor utama baru, menghentikan tim di kelas Moto3 dan Moto2, kontrak dengan Yamaha (sekarang hanya 1 tahun, bukan 3 Tahun) dan kontrak dengan Dorna (lebih dari 5 tahun). Pemilik tim WITHU Yamaha RNF yang baru Razlan Razali dan direktur tim sebelumnya Johan Stigefelt akan berpisah. Bos tim itu kecewa dengan perilaku Stigefelt. Kemungkinan besar ini tentang uang. Usai akhir pekan MotoGP di Valencia, banyak anggota tim Petronas yang akan dipecat..
Revolusi Razali: Tim Pecah, Stigefelt Dipecat!
Di GP Silverstone pada akhir Agustus lalu, Kepala tim Razlan Razali mengumumkan bahwa dia akan mengambil alih tim MotoGP dari pemilik sebelumnya Sirkuit Sepang. Dan dia juga akan memiliki dan terus menjalankan tim ini bersama direktur tim Johann Stigefelt. Tapi 6 minggu lalu di GP San Marino, Razali mengumumkan pendirian tim RNF. Sekarang dia menampilkan dirinya sebagai pemilik tunggal, dan tidak ada lagi pembicaraan tentang Stigefelt.
Pria asal Malaysia itu berkata, “Memimpin tim seperti ini bak sebuah pernikahan. Selama semuanya berjalan dengan baik, kita tidak akan mendengar sesuatu yang negatif, hanya berita positif yang akan bocor. Ketika muncul perpecahan, informasi datang dari sisi yang berbeda (ada banyak versi). Dan itulah yang saya hadapi sekarang.”
Perselisihan Dimulai di Aragon
Perselisihan antara Razali dan Stigefelt terungkap di GP Aragon dan semakin intensif di hari-hari berikutnya hingga GP Misano-1 (19 September). “Sampai saat itu, masih ada rencana untuk melanjutkan Stigefelt sebagai mitra,” aku Razali.
Perlu kita ketahui bahwa, Stigefelt banyak menangani bisnis untuk tim Petronas STR melalui perusahaannya ‘One Performance’, yang berdomisili di Anderstorp-Swedia. Karena Sirkuit Sepang dan Petronas milik negara Malaysia, perusahaan-perusahaan ini tidak dapat menyelesaikan kontrak sewa dengan perusahaan seperti Bischoff + Scheck AG di Jerman. Dimana perusahaan ini telah dikenal dengan konsep inovatif dalam konstruksi kendaraan khusus sejak 1997, dan memasok banyak tim motorsport dengan trailer dan hospitality.
Stigefelt Mencoba Menyalahkan Keretakan Itu
Kepada mantan anggota tim, Stigefelt mengklaim bahwa telah terjadi perselisihan karena Razali berbicara tentang kepemilikan perusahaan balap baru 50:50, kemudian 60:40 dan kemudian bertujuan untuk mayoritas 70 persen.
Razlan Razali, yang kini telah mengambil alih tim untuk MotoGP dan MotoE dengan perusahaannya RNF, tidak ingin berbicara tentang masalah internal.
Razali: “Saya yang Membayar!”
Sementara itu, ada juga perselisihan antara Razali dan Stigefelt tentang siapa penerima manfaat sebenarnya dan pemilik kontrak leasing di Bischoff + Scheck. Namun, pembiayaan tersebut benar-benar dibayar dengan uang sponsor dari tim Petronas.
“Kami telah memutuskan untuk berpisah.” Ini adalah jawaban singkat Razali untuk pertanyaan, mengapa Stigefelt tidak lagi menjadi bagian dari rencana tim WITHU-Yamahas-RNF untuk tahun 2022.
“Saya ingin merahasiakan hal-hal yang berhubungan dengan Stiggy dan saya tidak akan berbicara buruk tentang siapa pun. Saya menganggap apa yang terjadi antara Johan dan saya, masalah apa yang muncul, sebagai masalah pribadi. Saya tidak akan membicarakannya. Dan bagaimana dia berperilaku dalam konteks ini, dia bisa memutuskan sendiri,” imbuh Razali.
Stigefelt suka mengklaim bahwa dia menemukan sponsor sendiri dan berkontribusi banyak untuk kesuksesan tim. “Sponsor utama baru WITHU ditemukan oleh agensi Fabio Barchitta ‘Fastback’. Dia datang kepada saya dengan kesepakatan ini,” ujar Razali.
Mantan pembalap GP 250 cc Barchitta membenarkan keterangan tersebut dalam sebuah wawancara. “Saya membawa WITHU ke Petronas-SRT 3 tahun lalu. Sebelumnya ke Marc VDS, sekarang juga ke VR46,” ujar Barchitta.