RiderTua.com – Paolo Ciabatti: Tidak ada tim order di Ducati… Peraih pole MotoGP Misano-2, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia merupakan satu-satunya saingan perebutan gelar yang tersisa untuk Fabio Quartararo. Pembalap murid VR46 itu akan berbagi barisan depan di Misano dengan rekan-rekannya di Ducati, Jack Miller dan Luca Marini. Pecco meraih pole position keempatnya di MotoGP secara berturut-turut dalam balapan 27 lap nanti. Pembalap berusia 24 tahun itu memiliki tujuan besar, yaitu menunda Quartararo menyegel gelar setidaknya sampai balapan berikutnya di Portimao. Bos Ducati, Paolo Ciabatti menjawab rumor mengenai masalah tim order yang sempat mencuat. Di GP Texas, Miller jelas telah memberi ‘jalan’ kepada rekan satu timnya Pecco Bagnaia. “Orang-orang yang mempertanyakan tindakan Miller di Austin, tidak mengerti bahwa jika ada perintah tim, dia akan membiarkan Pecco lewat dan kemudian mengikutinya. Namun, dia menyelesaikan balapan di posisi ke-8. Dia tidak memiliki kecepatan dan menyadari bahwa tidak ada gunanya menghentikan Pecco,” tegas Ciabatti. Kalau benar Miller cepat memang seharusnya dia bisa berada tepat di belakang Pecco, dan ingat peristiwa Dovi dan Iannone di Argentina 2016 yang malah crash bareng dan nol poin semua akibat melakukan tindakan ‘tidak perlu’..
Paolo Ciabatti: Tidak Ada Tim Order Ducati
Karena hanya Bagnaia yang dapat mencegah Quartararo memenangkan gelar. Pertanyaan besar tentang skuat Ducati tentu saja meningkat, terutama mengingat posisi start untuk Gran Premio Nolan del Made in Italy e dell’Emilia-Romagna tiga Ducati berada di barisan depan.
Jack Miller yang menempati posisi ke-2 di grid, pada hari Sabtu telah membantah bahwa tidak ada kesepakatan. “Cukup menggunakan akal sehat,” kata pembalap asal Australia itu.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti setuju dengan pernyataan ridernya itu. “Kami tidak memiliki tim order. Semua orang tahu bahwa Pecco sangat cepat dan masih punya peluang kecil untuk memenangkan gelar juara dunia. Saya pikir itu penting bagi semua orang yang bekerja di Ducati,” ungkap sang bos.
Di GP Texas, Miller jelas telah memberi ‘jalan’ kepada rekan satu timnya Pecco Bagnaia. “Orang-orang yang mempertanyakan tindakan Miller di Austin, tidak mengerti bahwa jika ada perintah tim, dia akan membiarkan Pecco lewat dan kemudian mengikutinya. Namun, dia menyelesaikan balapan di posisi ke-8. Dia tidak memiliki kecepatan dan menyadari bahwa tidak ada gunanya menghentikan Pecco,” tegas Ciabatti.
Pada dasarnya, semua ini berlaku untuk pembalap pabrikan dari Borgo Panigale.
“Jika seorang pembalap bisa menang, dia bisa menang. Maka dia bisa tetap mengendarai dan balapan. Kami tidak ingin mereka melakukan hal bodoh dan menjadi penghalang jika Pecco lebih cepat. Saya pikir pabrikan mana pun akan melakukan hal yang sama dan hanya memberi tahu pembalap, ‘kami tahu apa yang penting bagi kami dan kita tahu apa pekerjaan kita’.”
“Kami hanya tidak ingin situasi seperti di Argentina. Kami ingin menghindarinya karena kami akan terlihat bodoh jika hal seperti itu terjadi,” kata mantan pembalap asal Italia itu, merujuk pada GP Argentina 2016, ketika Andrea Iannone menyapu rekan timnya saat itu Andrea Dovizioso di lap terakhir. Tidak ada podium ganda untuk tim pabrikan Ducati, tapi malah nol poin.
Ciabatti menambahkan, “Mudah-mudahan Pecco cukup kompetitif sehingga dapat mencoba untuk memenangkan balapan. Orang-orang itu tidak mengerti, hampir tidak mungkin bisa memprediksi bagaimana sebuah balapan akan berkembang. Kita hanya bisa mengatakan, ‘Jika mereka lebih cepat dari pembalap lain, maju dan menang’.”
“Karena dengan berjalan lebih lambat, kita tak dapat memastikan bahwa rekan setim kita akan berada di depan kita dan bukan pembalap lain. Sesederhana itu, ‘Jangan melakukan hal bodoh, hormati rekan setim kita. Dan kita tahu, itu penting bagi Ducati. Tapi lakukan balapanmu dan siapa pun yang cukup cepat harus menang.”
