RiderTua.com – Karir pertama Rossi di MotoGP (125cc) dimulai dengan Aprilia.. Kini meski jelas-jelas sudah menyatakan pensiun, tawaran tetap datang untuk Rossi.. Aprilia tetap mencarinya, dan membujuknya, (atau apakah ini hanya isyarat saja agar nantinya VR46 menjadi tim satelitnya?).. Siapa tahu jika Aprilia bahkan bisa mengalahkan raksasa roda dua Honda MotoGP.. Bukan tidak mungkin VR46 akan menjadi seperti Pramac (Semi Tim Resmi).. Meski Valentino sudah mengundurkan diri pada akhir musim, tetapi dia tidak pernah berhenti menjadi bagian yang berharga dari pasar pembalap MotoGP.. Sebelum memilih menggantung helm, misalnya, Ducati berharap kembalinya Rossi dengan Desmosedici di tim sendiri, VR46. Kemudian hipotesis ini memudar setelah pengumuman pensiunnya. Namun Aprilia tetap menunggu sampai kapanpun.. Hubungan Rossi-Aprilia di masa lalu tak terhapuskan, “Jika dia ingin kembali, sebagai pembalap atau tes rider, pintu selalu terbuka untuknya,” kata Managing Director Aprilia, Massimo Rivola..
Meski Pensiun, Tawaran Aprilia Masih Berlaku untuk Valentino Rossi
Namun ada pabrikan lain yang malah terus berkeinginan untuk bisa kembali merangkul fenomena asal Tavullia itu. Dialah Aprilia, motor yang dikendarai Vale di awal karirnya, melakukan debutnya di Kejuaraan Dunia roda dua dan kemudian memenangkan dua gelar pertamanya di kelas 125 dan 250 pada tahun 1997 dan 1999.
Managing Director Massimo Rivola tidak menyembunyikan fakta bahwa dia telah memberikan banyak tawaran kepada juara dunia sembilan kali itu, yang tetap berlaku meskipun niatnya sudah dikonfirmasi untuk meninggalkan MotoGP.. “Katakanlah kami selalu mencarinya.. Apa yang telah dia lakukan di masa lalu untuk kita akan tetap tak terhapuskan. Jika dia ingin kembali, sebagai pembalap atau tes rider, pintu selalu terbuka untuknya,” katanya kepada Media Libero.
Vinales Era Baru Aprilia
Sementara menunggu apakah di masa depan Rossi, akan berubah fikiran, mulai dari GP Aragon, pembalap top lainnya akan melakukan debutnya di motor RS-GP: Maverick Vinales. “Dia memiliki keinginan besar untuk balapan, untuk memulai pengalaman ini bersama kami,” kata Massimo Rivola.
“Saya menemukan dia tenang dan antusiasmenya sangat mengesankan saya. Dia memiliki banyak bakat untuk dijual, dan kita juga bisa mengetahui dari adaptasinya dengan motor dari tes Misano ini. Dia mengejutkan kami. Ketakutan besar adalah bagaimana Maverick bisa berada di mesin V4, karena dia selalu mengendarai motor inline-4 (Suzuki,Yamaha). Tapi dia segera beradaptasi, dan sangat cocok dengan manajemen gas (engine brake). Selain keandalan bagian depan, yang selalu penting bagi seorang pembalap,” pungkas Rivola..