RiderTua.com – Jack Miller adalah pembalap yang bisa saja kandaskan mimpi Aprilia rengkuh podium pertamanya di lap-lap akhir GP Inggris. Misalnya jika Miller membuat kesalahan saat manuver menyalip, tampil ngotot seperti ‘kamikaze’ dan membuat Aleix dan dia jatuh bareng.. Namun itu tidak terjadi dia bermain bersih dan kerja keras Aprilia terbayar!. Mungkin juga dia kasihan jika Aprilia gagal podium karena manuvernya.. Jack Miller start dari posisi 7 di grid, dan pembalap Australia itu ‘mbulet’ antara posisi 5 dan 7 hingga 14 dari 20 lap. Kemudian Jackass mengasapi rider Honda Pol Espargaro, yang berada di urutan ke-4.
Jack sempat terlibat duel dengan Aleix Espargaro di lap terakhir, tapi pada akhirnya Aprilia finis ke-3 dan membawa podium pertama di era 4-tak di kelas utama MotoGP. Miller hanya terpaut 0,149 detik dari podium-3, kalah 4,254 detik dari Fabio Quartararo (Yamaha). Usai balapan di Silverstone, pembalap asal Australia itu mengatakan, “Setidaknya pada akhirnya saya bisa menunjukkan bahwa saya punya potensi untuk naik podium.”
Bisa Saja Kandaskan Mimpi Aprilia, Terima Kasih Jack
“Ban sisi kanan saya masih bagus, sisi kiri habis. Ketika saya membalap sendiri, saya mampu memacu dengan kencang dan mengatur catatan waktu yang cepat. Tapi begitu saya mendekati pembalap lain, saya menderita. Saya tidak langsung bisa mendekat dan selalu membutuhkan beberapa lap. Saya lebih kuat dari Aleix melalui tikungan kanan, tetapi dia mampu melawan dari tikungan kiri. Saya tidak punya cukup ban tersisa untuk menyalipnya di tikungan terakhir,” ujar Miller tentang momen-momen menentukan saat melawan Aleix Espargaro.
Dengan tambahan 13 poin dari Silverstone, Miller menambah pundi-pundi poinnya menjadi 118 dan masih di peringkat 5 secara keseluruhan. Sementara Johann Zarco di peringkat 3 dengan 137 poin dan Pecco Bagnaia peringkat 4 dengan 136 poin.
“Tidak apa-apa, tapi tentu saja saya ingin naik podium. Kami terus bekerja, itu pasti lebih baik ketimbang hari Sabtu. Setidaknya di akhir balapan saya bisa menunjukkan bahwa saya punya potensi untuk naik podium. Saya tidak memacu sampai lap 5 atau 6, sampai kemudian saya menahan diri.”
“Saya berada di grup teratas, tetapi benar-benar terkejut ketika saya melihat Fabio berada jauh di depan. Saya bingung, kapan itu terjadi. Dia ngacir ke depan, jadi saya berkata pada diri sendiri mungkin saya bisa meraih tempat ke-2. Strategi saya jelas tidak buruk, start yang lebih baik akan membantu saya. Saya tidak perlu menyalip begitu banyak pembalap dan tidak akan terjebak di belakang pembalap lain.”
Meski begitu, Miller memberi selamat kepada Aprilia atas kesuksesan besar mereka di Inggris. “Sekarang, kerja keras Aleix dan Savadori serta pendahulu mereka di Aprilia terbayar. Senang melihat pabrikan lain berada di depan, kini semua pembalap bisa bertarung untuk podium dan kemenangan,” pungkas pembalap berjuluk Thriller Miller itu.