RiderTua.com – Marquez mengatakan dia sangat senang dengan potensi motornya dengan mampu menyalip Pecco, “Pada saat itu, saya pikir 10 atau 9 lap tersisa saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan mencoba mengejarnya (pecco)di lap ini. Dan dalam satu lap saya mampu mengejar Pecco. Saat itulah saya menyadari bahwa performa motor sangat bagus,”… Namun apakah benar itu murni kecepatan Ducati, atau karena kondisi trek mulai hujan dan Pecco melambat?..
Sementara Pecco berujar,”Ketika hujan semakin deras, sangat sulit untuk berada di depan dan mengatur kecepatan. Saya membiarkan Marc (Marquez) menyalip karena dia selalu sangat kuat dalam situasi seperti itu, dan untuk melihat apa yang akan dia lakukan”. Apakah mungkin karena ban soft yang dipakai Marc semakin bagus dengan kondisi trek yang mulai ‘dingin’.. Namun Marc tetap yakin potensi motornya sangat bagus di Austria, kita lihat saja di Silverstone 10 hari lagi, jika Marquez bisa podium, artinya Marquez is Back!
Pecco Sengaja Memberi Jalan Marquez?
Meskipun jatuh dan hanya finis ke-15 dalam balapan flag-to-flag di GP Austria-2, Marc Marquez tidak membiarkan suasana hatinya rusak. Sebaliknya, dia malah memancarkan kepercayaan diri yang kuat. Bagaimanapun, pembalap asal Spanyol itu tetap berada di posisi 3 teratas selama 25 lap dan bahkan sempat memimpin grup teratas dalam perjalanan masuk ke pit untuk ‘bike swap’.
Sebelum GP Austria di Spielberg, Marc Marquez mengharapkan turunnya hujan. Tetapi setelah itu, rider Repsol Honda itu kagum dengan potensi motornya di lintasan kering. Bahkan bosnya berujar, “Kami lihat Marc Marquez menemukan kembali jalan ke potensinya yang sebenarnya, selangkah demi selangkah,” kata manajer tim Repsol Honda Alberto Puig dengan puas di akhir balapan ganda di Red Bull Ring.
Juara dunia 8 kali itu, yang masih berkutat dengan masalah pada bahu kanannya, tidak menyangka hal itu terjadi di lintasan berkecepatan tinggi dengan 7 tikungan kanan dan hanya 3 tikungan kiri dan terutama saat melakukan manuver pengereman keras.
“Tentu saja selama balapan saya terkejut. Saya tahu sebelum balapan bahwa saya akan mendapat masalah jika kecepatan dalam waktu 1:24.2 menit dan 1:24.1 menit. Padahal, kala itu temponya berada di kisaran tengah 1:24. Saya merasa nyaman dengan catatan waktu ini, saya bahkan bisa sedikit lebih cepat. Jadi bahkan saya bisa menghemat ban,” ujar Marc Marquez.
Kemudian pembalap Spanyol berusia 28 tahun itu menambahkan, “Pada bagian pertama balapan, tidak mengherankan karena jika kita memilih ban soft, kita punya ekstra kecepatan. Tapi menjelang akhir balapan, ketika saya menyalip Quartararo dan kemudian menyalip Bagnaia di tiga tikungan, saya berkata pada diri sendiri, ‘Oke, potensinya ada di sana’.”
Marquez tidak menyesali perubahan motornya. “Strategi kami bagus, ketika saya keluar dengan ban hujan, saya juga merasa baik-baik saja. Tetapi sangat sulit untuk menilai karena beberapa tikungan benar-benar basah dan yang lain masih benar-benar kering. Ketika saya masuk ke tikungan pertama, itu mengalir. Dan pembalap yang memimpin grup selalu menjadi pembalap yang punya risiko lebih tinggi,” pungkas kakak Alex Marquez (LCR Honda) itu.