RiderTua.com – Akhirnya resmi Maverick Vinales akan menjadi pembalap Aprilia MotoGP untuk 2022. Tidak banyak orang yang benar-benar percaya bahwa kombinasi Vinales dan Aprilia RS-GP akan sukses. Namun kita jangan lupa terlepas dari skandal yang muncul belakangan ini, Vinales adalah pembalap yang sangat berbakat. Di bawah arahan mantan bos Ferrari Formula-1 Massimo Rivola, akan benar-benar menjadi kombinasi yang ‘gila’ untuk bertarung di lini depan, bukan medioker apalagi barisan belakang, Aprilia sekarang bukanlah Aprilia yang dulu..
Masalah pengendalian diri Vinales akan beda ketika dia masuk dalam lingkungan ‘cara kerja Eropa’ (Aprilia-Italia). Dimana karakter kerja orang Eropa ‘terbuka’, akan meneriakinya jika dia melakukan kesalahan ‘bodoh’, tetapi tetap merangkul bahunya ketika dia membutuhkannya. Sebaliknya selama dua era (Suzuki – Yamaha) dia bekerja dengan lingkungan Jepang, lingkungan yang cocok untuk beberapa pembalap tetapi tidak semua, termasuk sepertinya Vinales. Dan Maverick pantas mendapat kesempatan kedua itu…
Vinales Pantas Mendapat Kesempatan Kedua
Masalah di Yamaha bukanlah pada skill-nya, melainkan menemukan cara untuk menyalurkan skill itu dengan benar, dan cukup jelas sekarang bahwa Vinales dan Yamaha M1 atau tim pabrikannya terjadi kebuntuan.
Apa yang dibutuhkan Vinales adalah perubahan suasana. Dia membutuhkan pabrikan dan cara kerja ala Eropa, yang akan meneriakinya ketika dia menjadi terlalu sensistif dan tidak produkstif, tetapi tim yang juga akan membantunya bagai sebuah keluarga ketika dia membutuhkannya tampaknya kita lihat di pabrikan KTM juga..
Tentu saja kita tidak akan melihat Vinales ‘Auto Gacor’ di tim baru, semua pembalap butuh adaptasi… Peristiwa Vinales yang diskors tim pabrikan Yamaha karena sengaja mencoba menghancurkan mesin motornya, menunjukkan bahwa jelas ada masalah yang perlu diselesaikan, Aprilia menyadari itu.. 
Namun, itu bukan alasan untuk tidak mengontraknya, karena setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup, terutama dia adalah salah satu pembalap dengan bakat dan talenta.
Vinales dikabarkan akan menerima gaji lebih rendah dari Yamaha.. Aprilia yang selalu ditolak pembalap karena salah satunya masalah gaji rendah (contoh: Dovizioso), memiliki kesempatan mendapatkan pembalap potensial, dengan mempekerjakan seseorang yang mungkin dianggap sebagai ‘barang rusak’ di tempat lain. Namun jika Aprilia mampu memoles dia bisa saja menjadi berlian…
