RiderTua.com – Jack Miller: Kita dibayar untuk balapan… Topik pembicaraan yang lagi anget-angetnya di paddock MotoGP Spielberg tentu saja mengenai skandal antara Yamaha dan Maverick Vinales. Pada hari Kamis, Yamaha mengumumkan bahwa Vinales telah diskors untuk sementara, dan oleh karena itu dia tidak akan mengikuti GP Austria akhir pekan ini. Setelah mengevaluasi data telemetri, pabrikan Jepang itu tampaknya sampai pada kesimpulan bahwa pembalap asal Spanyol itu sengaja ingin merusak mesin dalam balapan Minggu lalu. Mengenai hal ini pembalap pabrikan Ducati, Jack Miller mengatakan jika tidak bisa menyalahkan pihak satu dengan yang lain.
Jack Miller: Kita Dibayar untuk Balapan
Dalam sesi konferensi persnya, saat Jack Miller ditanya apakah sampai batas tertentu dapat dimengerti dari sudut pandang seorang pembalap, ketika frustrasi setelah balapan yang bermasalah. “Tidak sama sekali,” tegas pembalap asal Australia itu.
“Tidak masalah jika saya jatuh, menghentikan mesin di grid atau apa pun yang terjadi. Karena balapan tidak pernah berakhir. Ini belum berakhir sampai kita menyerah. Karena apapun bisa terjadi, bendera merah atau apapun. Tetapi jika kita punya sikap ini, maka kita sudah menyerah,” imbuh pemenang dua kali musim ini.
“Kita telah melihat beberapa kali, bagaimana saya mengambil motor saya dan terus melaju, bahkan jika motor bengkok. Saya pernah menghentikan mesin di grid di trek balap terpanas di dunia, di Thailand. Saya keluar dari pit lane dan berusaha keras untuk mendapatkan satu poin lagi. Karena itulah yang kitda lakukan sebagai pembalap. Untuk itulah kita dibayar. Kita harus mencoba untuk mengalahkan pembalap di depan kita. Sesederhana itu,” tambah JackAss.
Mengenai kasus Vinales vs Yamaha, Thriller Miller mengatakan, “Saya tidak mengatakan bahwa satu pihak atau pihak lain yang salah. Hal ini seperti itu biasa terjadi. Itu masalah di antara mereka. Pada akhirnya, ini adalah masalah yang relatif sederhana. Kita dibayar untuk mengendarai motor. Sesederhana itu. Kita tidak di sini untuk menjadi influencer atau apa pun yang diinginkan para idiot itu. Kami dibayar untuk melakukan balapan motor.”