Home MotoGP Suzuki Tetap Menjadi Tim ‘Underdog’ Jika Tak Ikut Filosofi Yamaha?

    Suzuki Tetap Menjadi Tim ‘Underdog’ Jika Tak Ikut Filosofi Yamaha?

    RiderTua.com – Apakah Suzuki tetap menjadi tim ‘Underdog’ atau tidak diunggulkan jika tak ikut filosofi Yamaha dengan mengganti mesin V4 dengan inline-4?… Jelas di masa lalu Suzuki sedikit diunggulkan di Kejuaraan Dunia MotoGP. Foto berikut adalah penampakan Suzuki GSV-R yang dibalut Rizla Suzuki berkelir biru dengan livery oleh Troy Lee Designs. Livery khusus “Micron” digunakan di putaran Misano 2011. Desain krom dibuat untuk mempromosikan produk baru dari sponsor utama tim, produsen ‘rolling paper’ Rizla. Kenapa harus inline-4..? Jawaban singkatnya adalah handlingnya lebih baik.. lalu apa lagi?

    Suzuki Tetap Menjadi Tim ‘Underdog’ Jika Tak Ikut Filosofi Yamaha?

    Alvaro Bautista 2011

    Tidak ada keraguan bahwa YZR-M1 inline-4 Yamaha adalah motor yang ramah pembalap.. Kedua konfigurasi mesin MotoGP – V4 (Aprilia RS-GP, Ducati Desmosedici, Honda RC213V dan KTM RC16) dan inline-four (Suzuki GSX-RR dan Yamaha YZR-M1) memang memiliki positif dan negatifnya. Singkatnya, mesin V4 menghasilkan lebih banyak power, sedangkan inline-4 memungkinkan handling yang lebih baik. Mesin inline-4 melesat lincah melewati tikungan, V4 melaju kencang melewati trek lurus. Inilah alasan mengapa inline-4 Suzuki dan Yamaha tidak memiliki apa yang diperlukan untuk secara konsisten mengalahkan V4 dan sebaliknya..

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.

    Alex Rins menggunakan Suzuki-nya yang mudah dikendalikan untuk mengalahkan Honda Marc Marquez di Silverstone.. Mungkin hal yang tidak terjadi jika mereka masih menggunakan V4…

    Alex Rins Joan Mir Suzuki

    Lalu kenapa Pilih Inline-4?

    Mantan bos tim Suzuki, Davide Brivio, mengatakan bahwa mereka tahu mesin V4 lebih kuat dalam hal power. Namun Suzuki memilih inline 4 untuk mengejar kecepatan dalam menikung (cornering speed) dibandingkan kekuatan mesin V4.

    “Jelas mesin V4 memiliki power lebih besar dibanding mesin inline-4. Mesin V4 memiliki power besar tapi kecepatan menikungnya lebih lambat. Mesin inline-4 tak secepat V4, tapi dia lebih lincah dan lebih cepat saat menikung,” katanya.

    Selain mengejar kecepatan menikung dibanding power, Suzuki juga berorientasi dengan tipe pembalap dan strategi setiap balapannya. “Ada perbedaan pendekatan. Ada positif dan negatif untuk kedua tipe mesin,” kata Brivio.

    Mesin inline-4 lebih ramah untuk pembalap rookie, juga pembalap yang memiliki gaya balap tertentu. Sementara mesin V4, hanya cocok untuk pembalap yang agresif meski butuh proses lebih lama untuk memahami karakter mesin V4.

    “Mesin V4 selalu lebih cepat di trek lurus, tapi Inline-4 bisa mengejar mereka di tikungan,” kata Brivio. Suzuki akhirnya bisa membuktikan mampu tampil bagus dengan mesin inline-4 dan memenangkan gelar juara dunia MotoGP 2020.

     

     

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini