Home Otomotif Inden Toyota Fortuner Menumpuk Setelah Dapat Insentif

    Inden Toyota Fortuner Menumpuk Setelah Dapat Insentif

    RiderTua.com – Memang insentif pajak mobil sudah menjadi berkah bagi produsen mobil. Sebab dengan ini, penjualannya bisa pulih secara bertahap setelah terpuruk pada tahun lalu. Namun itu juga berarti produsen harus siap-siap menerima banyak inden yang didapat dari konsumen. Seperti Toyota Astra Motor (TAM) yang hampir kewalahan mengurusi semua inden Fortuner, sehingga terjadi antrian panjang.

    Baca juga: 31,4 Persen Pangsa Pasar Otomotif Indonesia Kini Dikuasai Toyota!

    Produsen Mendapat Banyak Inden Dari Konsumen

    Mendapatkan hasil penjualan yang lebih tinggi dari tahun lalu sudah dirasakan oleh sebagian besar produsen otomotif di Indonesia. Terlebih Toyota yang memiliki banyak model yang mendapat insentif, dari Avanza, Kijang Innova, Vios, Yaris, sampai Fortuner. Semuanya laris manis terjual di pasar dengan harga yang lebih terjangkau.

    Namun dengan larisnya produk Toyota membuat mereka malah agak kewalahan mengurusi semua inden yang terus berdatangan. Salah satunya Fortuner yang disebut mendapat banyak inden seiring dengan permintaan yang terus meningkat. Akibatnya indennya terus menumpuk dan menyebabkan waktu tunggu antriannya lebih lama lagi.

    toyota fortuner malaysia gridoto optimized
    (GridOto)

    Mengantri Sampai Berbulan-bulan

    Disebutkan kalau ada konsumen yang baru memesan Fortuner sekarang, maka unitnya baru sampai ke garasi sekitar bulan Oktober atau November. Artinya, konsumen harus menunggu hingga lima bulan lamanya, walau itu tak terlalu lama bagi Fortuner. Sebab siapa tahu ada model lainnya yang memiliki waktu inden lebih lama, bahkan bisa mencapai lebih dari setahun.

    TAM yang menyadari akan terjadinya penumpukan inden ini sudah menduga kalau itu akan terjadi. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi semua permintaan yang ada, walau kedengarannya itu cukup sulit. Pasalnya Toyota memiliki banyak model yang mendapat insentif, otomatis produksinya harus ditingkatkan demi memenuhi permintaan dari konsumen.

    Nampaknya Toyota tak bisa meningkatkan kapasitas produksinya, mengingat kondisi pasar masih belum memungkinkan untuk melakukan itu. Tapi itu semua dilakukan agar semua permintaan konsumennya dipenuhi.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini