RiderTua.com – Selama lima lap, ‘Pecco’ melakukan perlawanan keras, namun kemudian dia harus melepaskan Fabio Quartararo, akibat 5 kali melebar ke zona hijau. Yang membuatnya harus diganjar long lap penalti dan merampas kesempatannya untuk naik podium. Pecco dengan sportif mengakui kesalahannya, “Saya tak ingin membiarkan Fabio meloloskan diri dan saya melakukannya secara berlebihan. Itu karena efek perpindahan udara mendorong saya sedikit ke jalur hijau. Ini tetap salahku. Jika saya mematikan gas, berarti kehilangan tempat atau tidak mampu melawan dengan manuver menyalip. Saya mencoba dan mendapat penalti. Itu kesalahan saya dan saya meminta maaf kepada tim,” katanya.. Meskipun dia tetap beruntung karena rekan setimnya, Jack Miller harus menelan pil pahit di Assen, tanpa mendulang poin..
Pecco Bagnaia: Itu Memang Salahku
Murid VR46 Academy itu menanggapi hal itu dengan sportif. “Jika kita mendapatkan penalti, itu benar dalam sebagian besar kasus. Ada aturan dan kita harus menghormatinya. Hari ini saya tidak ingin membiarkan Fabio meloloskan diri dan saya melakukannya secara berlebihan,” ujar Pecco Bagnaia.
“Kemudian masalahnya, saya tidak membuat kesalahan yang sama lagi setelah long lap penalti. Lagi pula, ada Marc (Marquez) 10 lap di belakang saya, yang mendorong saya untuk menyalipnya seperti orang gila. Itu tidak mudah,” aku Pecco, yang melintasi garis finis di urutan ke-6 persis di depan pembalap Repsol Honda itu.
“Aturannya benar. Memang benar aku dihukum. Saya selalu mengikuti aturan. Dua dari lima kali saya melintasi jalur hijau, itu karena perpindahan udara mendorong saya sedikit ke jalur hijau. Ini tetap salahku. Karena ketika saya merasakan dan melihatnya, saya seharusnya mematikan gas. Tapi itu berarti mungkin kehilangan tempat atau tidak mampu melawan dengan manuver menyalip. Saya mencoba dan mendapat penalti. Itu kesalahan saya dan saya meminta maaf kepada tim,” tambah pembalap pabrikan Ducati itu.
“Jelas saya sangat mendekati batas. Saya harus menggertakkan gigi, terutama di sektor terakhir, karena motor tidak pernah bisa berhenti sedetik pun. Jelas sekali bahwa Yamaha dan Honda unggul di Tikungan 12. Kami berhasil bersaing di sisa trek, tetapi di sana kami benar-benar kehilangan terlalu banyak,” analisa pembalap berusia 24 tahun itu.
“Saya pikir tanpa penalti, maksimumnya adalah finis di tempat ke-3 atau ke-4. Kami tahu bahwa balapan saya hari ini lebih tentang membela diri. Yamaha terlalu cepat untuk kami hari ini. Tapi aku sudah memberikan segalanya,” pungkas rider asal Italia itu.