Categories: MotoGP

Sering Mengundang Tawa, Jack Miller adalah Anugerah bagi Ducati

RiderTua.com – Paolo Ciabatti berujar bahwa Jack adalah orang yang hebat. Dia selalu membuat orang-orang di sekitarnya dalam suasana hati yang baik dan membuat mereka tertawa. Ini juga berkontribusi pada suasana santai di dalam garasi. Ducati memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa Dovizioso dan Petrucci untuk musim 2021. Tim Merah mengganti line-up mereka dengan rider-rider muda. Sejauh ini, strategi ini berbuah manis. Dalam dua balapan awal musim di Qatar, pembalap Pramac, Johann Zarco berhasil memimpin klasemen Kejuaraan Dunia setelah dua kali naik podium di tempat ke-2. Dan penampilan Pecco Bagnaia di putaran ketiga GP Portugal, luar biasa. Pembalap pabrikan Ducati itu start dari posisi ke-11 dan berhasil naik podium di tempat ke-2. Sementara itu, rekan setimnya Jack Miller gagal finis di Portimao karena crash. Meski begitu, Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti tahu betul kekuatan dari pembalap berusia 26 tahun itu.

Sering Mengundang Tawa, Jack Miller adalah Anugerah bagi Ducati

Berkat Pecco Bagnaia, Ducati berhasil mencapai pole position di GP Qatar-1. Rookie Jorge Martin membuat sebuah kejutan manis di GP Qatar-2. Pembalap yang kini tengah absen karena cedera parah di GP Portugal itu, start di barisan depan dan berhasil naik podium pertama di kelas MotoGP setelah finis ke-3 dibelakang Fabio Quartararo (Yamaha) dan Zarco. Dengan demikian, Ducati telah mengumpulkan lima dari sembilan kemungkinan naik podium di tiga balapan pada tahun 2021.

Pada dua balapan terakhir musim 2020, Jack Miller menunjukkan kekuatannya setelah berhasil dua kali naik podium di tempat ke-2. Sebagai penantang gelar dan pemimpin tim baru, dia hanya dua kali finis di urutan ke-9 dan gagal finis karena crash di Portugal. Kini rider berusia 26 tahun itu bertengger di peringkat ke-12 di klasemen Kejuaraan Dunia dengan mengoleksi 14 poin.

Pengendalian kendaraan, keberanian, keterampilan balap dan agresivitas Jack Miller tidak perlu dipertanyakan. Tapi pembalap yang berjuluk ‘JackAss’ itu bersaing di musim ke-7nya di kelas MotoGP. Sejauh ini dia tidak pernah mencapai empat atau lima hasil teratas berturut-turut.

Di GP Qatar, rider pabrikan Ducati-Lenovo itu menderita cedera arm pump. Itulah sebabnya pada 6 April dia langsung menjalani operasi yang dilakukan oleh Dr. Xavier Mir dari Rumah Sakit Universitas Dexeus Barcelona.

Tahun lalu, Miller menyelesaikan Kejuaraan Dunia MotoGP di peringkat ke-7 secara keseluruhan. Pada tahun 2015 hingga 2019 dia mencapai peringkat 19, 18 (masing-masing di Honda), 11, 13 dan 8. Secara total, dia memiliki 14 kali masuk 3 teratas, termasuk satu-satunya kemenangan dalam trek basah di Assen pada tahun 2016 bersama Tim Marc VDS. -Honda.

Miller is The Big Guy

Meski demikian, direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti tetap menaruh harapan besar kepada pembalap berpengalaman Ducati tersebut. Dimana Miller telah 4 tahun di Pramac dan akhirnya dipromosikan ke tim pabrikan.

Ciabbati mengatakan, “Benar bahwa Jack tidak konsisten memberikan penampilan terbaik sepanjang musim di masa lalu. Tapi kita tidak boleh lupa, tahun lalu di dua balapan terakhir musim penampilannya sangat mengesankan. Dia juga kompetitif dalam tes di Qatar dan telah memberikan beberapa hasil terbaik di balapan tahun ini. Dia tampil mengesankan di kualifikasi dengan posisi start 5, 4 dan 4. Jack baru berusia 26 tahun tetapi sudah sangat berpengalaman. Dia telah dewasa sebagai seorang pembalap.”

“Promosi ke Tim Pabrikan memberinya ekstra semangat. Dia sekarang lebih percaya diri dan menerapkan strategi balapan yang lebih baik. Dia lebih peduli dengan manajemen ban, yang juga akan meningkatkan konsistensinya. Itu akan segera terlihat. Tetapi karena operasi ‘arm pump’, Jack pasti masih sakit saat berlaga di Portugal. Jack telah memantapkan dirinya di puncak dunia. Ini sudah terlihat pada tahun 2020 di balapan Valencia dan Portimao. Saat itu dia terlibat duel sengit melawan Morbidelli, dan tetap tidak membuat kesalahan dengan strategi balapan,” imbuhnya.

Selain itu, Jack dengan cepat membuat dirinya populer di tim Lenovo berkat sikapnya yang rendah hati dan ucapannya yang keren, seperti yang dia lakukan sebelumnya dengan Pramac.

“Jack adalah orang yang hebat. Kami menyukainya. Merupakan anugerah dari Tuhan memiliki seorang rider seperti dia di dalam garasi. Dia selalu dalam suasana hati yang baik, dia selalu tersenyum sepanjang waktu. Dia selalu berusaha untuk membuat orang-orang di sekitarnya dalam suasana hati yang baik dan membuat mereka tertawa. Itu situasi yang bagus. Ini juga berkontribusi pada suasana santai di dalam garasi. Jack is the big guy.”

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Neta V-II Dijual Lebih Murah Dari Neta V Karena Ini

RiderTua.com - Neta sebelumnya merilis Neta V di Indonesia sejak tahun lalu, dan sukses terjual hingga ratusan unit. Kini mereka…

5 Mei 2024

Wuling Berbicara Soal MPV Listrik di Indonesia

RiderTua.com - Wuling baru memiliki tiga mobil listrik yang dijualnya di Indonesia, terdiri dari Air EV, Binguo EV, dan Cloud…

5 Mei 2024

Wuling Cloud EV Tanpa Sunroof Seperti Alvez

RiderTua.com - Wuling Cloud EV menjadi pelengkap mobil listriknya di Indonesia setelah merilis Air EV dan Binguo. Model ini memiliki…

5 Mei 2024

Seres E1 yang Terjual Ratusan Unit, Tapi Jarang Terlihat di Jalan

RiderTua.com - Seres E1 menjadi salah satu mobil listrik yang dijual di Indonesia ketika pasarnya pertama kali dimulai disini. Meski…

5 Mei 2024

Aleix Espargaro Kesal : Zarco Harus Lebih Respect

RiderTua.com - Aleix Espargaro sangat tidak senang bersenggolan dengan Johann Zarco di GP Spanyol. Pertarungan mereka di Jerez berakhir ketika rider…

5 Mei 2024

Antrian Pesanan Toyota Vellfire Kini Mencapai Enam Bulan!

RiderTua.com - Toyota Alphard dan Vellfire di Indonesia kini mendapatkan model generasi terbarunya setelah sekian lama. Kedua mobil MPV mewah…

5 Mei 2024