RiderTua.com – Top speed Yamaha M1 paling rendah dari semua pabrikan, tapi bisa menang di Qatar.. Di race pertama kemarin, jika dikelompokkan top speed menurut pabrikan, Honda adalah motor dengan kecepatan paling tinggi (355 km/jam), diikuti Ducati, KTM, Suzuki dan Aprilia. Yamaha masih berada di urutan terbawah dalam kecepatan tertinggi (Vinales urutan ke-15 top speednya).. Vinales dan Quartararo ingin memanfaatkan momentum dari GP Qatar-1 itu… Maverick Vinales berhasil mengamankan kemenangan pertama bagi Yamaha di MotoGP musim ini, meski tidak di unggulkan. Dia ingin memastikan bahwa, performa ini akan dibawanya pada balapan kedua di Qatar.
Top Speed Yamaha Paling Rendah dari Semua Pabrikan, Tapi Bisa Menang di Qatar
Meski Fabio Quartararo mengalami sedikit masalah, tim pabrikan Yamaha ingin mengambil momentum dari balapan pertama di Qatar untuk kembali merengkuh kesuksesan di putaran kedua Kejuaraan Dunia di Sirkuit Internasional Losail. Maverick Vinales berhasil memenangkan balapan di depan dua pembalap Ducati Johann Zarco dan Francesco Bagnaia. Sementara itu rekan setimnya Fabio Quartararo finis di urutan ke-5.
Meverick Vinales menikah pada Februari yang lalu. Dan kini dia sedang menantikan kelahiran seorang putri. Kebahagiaan dalam kehidupan pribadi Vinales ini tampaknya memberi semangat pada pembalap berusia 26 tahun itu di balapan pembuka musim. Dia membawa pulang kemenangan dengan cara yang mengesankan.
“Sangat menyenangkan memenangkan balapan pertama. Tapi yang lebih penting adalah perasaan saya saat mengendarai motor. Saya sangat senang tentang itu. Saya bisa bersaing dengan pembalap lain dan itulah yang membuat olahraga ini begitu menarik. Saya ingin menjaga perasaan saya dan berkembang lebih jauh,” kata pembalap asal Spanyol itu.
Ada potensi peningkatan, terutama saat start. Duo Yamaha, Vinales dan Quartararo sempat tertinggal melawan Ducati yang perkasa. Namun dalam prosesnya, Vinales mampu membalas dalam balapan dan sukses menyalip ‘roket-roket merah’ dari tim Borgo panigale itu.
Sementara itu, Quartararo kesulitan dengan masalah ban. Tetapi pada akhirnya, pembalap berusia 21 tahun itu harus puas dengan posisi ke-5. “Inilah kesempatan kedua saya. Saya pikir kami bisa lebih baik. Kami sekarang menganalisis data untuk melihat, bagaimana kami dapat meningkat untuk balapan hari Minggu nanti,” ujar pembalap asal Prancis itu.
Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli mengatakan, “Kami dapat menikmati euforia kemenangan sejenak. Tetapi kami tidak boleh lengah dan sekarang kami harus berkonsentrasi pada tugas ke depan.”
Apakah Yamaha mampu mempertahankan performanya di seri kedua musim ini?
