RiderTua.com – Pol Espargaro tidak menyembunyikan adanya persaingan antara Spanyol dan Italia di paddock MotoGP. Sementara menyangkut Valentino Rossi dia mengakui bahwa, “Dia (Rossi) dari dunia lain”. Jelang laga pacu kedua musim MotoGP 2021, pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro melakukan penilaian pertama setelah debutnya dengan Honda RC213V tanpa Marquez. Dia juga berbicara tentang Marc Marquez dan Valentino Rossi. Finish di posisi ke-8 adalah hasil awal musim yang bagus sebagai perkenalan, tetapi mantan rider KTM itu tahu dia harus segera meningkatkan target-nya.
Pol Espargaro: Persaingan Spanyol dan Italia, Memuji Valentino Rossi
Akhir Minggu ini balapan akan digelar kembali di sirkuit Losail yang sama, data dari akhir pekan lalu bisa digunakan untuk perbaikan atau untuk bertahan dari gempuran lawan. Pol berujar.. “Kita harus membidik target lebih tinggi.. Kami harus berjuang untuk menjadi juara dunia dan kami sedang mengusahakannya,” kata Espargaro muda ini kepada media Spanyol..
Tekanan di garasi Honda
Berada di Honda tujuannya hanya satu: gelar MotoGP. “Untuk mencapai tonggak sejarah ini, saya membutuhkan motor yang kuat untuk berada di puncak dan sekarang saya memilikinya. Saatnya untuk mengeluarkan bakat saya, saya harus menunjukkan bahwa saya pantas berada di MotoGP dan berjuang untuk kejuaraan,” ujarnya.
Di seri pertama dengan RC-V, penting untuk gagal finish. Mengumpulkan informasi tentang keausan ban dengan tangki penuh. Kelas MotoGP adalah kategori dengan segudang detail yang harus dipelajari. Menunggu Marc Marquez kembali dan dengan demikian dapat melihat telemetri Marc sebagai perbandingan, meskipun tidak mungkin meniru gaya balapnya.
Kembalinya Marc Marquez akan menjadi motivasi lebih bagi rekan tim.. saat menunggu comeback Marc, tekanan ada pada Espargaro. “Marc tidak ada di sini sekarang, tanggung jawab itu telah dibagi antara para pembalap yang ada di sini dan memang benar ada lebih banyak tekanan. Honda tetaplah motor yang kompetitif meski Marquez tidak ada”..
Pol Espargaro membahas masalah hubungan dengan pembalap MotoGP lainnya.”Meski MotoGP adalah olahraga individu dengan rekan lain harus ada solidaritas, setidaknya secara umum. Tapi persahabatan adalah utopia sederhana. Ada hubungan yang baik antara semua orang, tapi dengan adanya balapan (kompetisi) sesuatu bisa berubah. Jelas ada kelompok kecil, seperti Spanyol dan Italia. Apalagi dengan Valentino Rossi. Selain saudara laki-laki saya (Aleix), saya tidak dapat memiliki teman di sini. Kami memiliki rasa hormat karena kami adalah teman dan kami rukun”.
Juara dunia 9 kali itu akhirnya mendapatkan pujian atas apa yang dia lakukan di usianya yang sudah 42 tahun. “Hal paling rumit yang harus kami lakukan para pembalap adalah beradaptasi dengan generasi baru. Jadi Valentino Rossi harus mengubah dirinya sendiri setiap tahun. Perubahannya brutal sejak dia mulai membalap. Valentino berasal dari dunia lain, justru karena kemampuannya beradaptasi”.
