RiderTua.com – Alex Rins memulai balapan pembuka Kejuaraan Dunia MotoGP di Qatar dengan melakukan sedikit kesalahan di awal. Dimana kesalahan ini harus dia tebus hingga akhir balapan. Di mana saat ini semua pabrikan sedang berusaha membenamkan fitur atau alat bantu start yang super canggih seperti Ducati dengan Holeshot generasi ketiga. Pembalap asal Spanyol yang start dari posisi ke-9 itu lupa mengatur atau mengaktifkan fitur launch control baru dengan menekan sebuah tombol. Setelah itu, dia membuang banyak tenaga dan ban untuk mengejar ketertinggalan. Tugas launch control adalah membantu memudahkan pembalap saat start, pembalap hanya fokus mengarahkan motor dan gas, sedangkan power sudah dikendalikan oleh piranti elektronik itu.
“Awalnya saya lupa menyetel launch control. Kemudian sulit untuk mengontrol power. Tapi itu tidak terlalu buruk. Saya biasanya bisa menyalip dua atau tiga tempat di fase awal. Tapi kali ini sulit. Saya benar-benar memberikan banyak tekanan untuk menyalip para pembalap top selama ini. Saya pikir, dalam prosesnya saya merusakkan ban,” kata Alex Rins.
Di paruh kedua balapan hingga 22 lap, Rins sempat berada di urutan kelima dengan pembalap Ducati di depannya. “Saya memberi terlalu banyak tekanan di tengah balapan, itu tidak terlalu buruk. Ketika saya berada di belakang Miller, hal pertama yang ingin saya lakukan adalah menganalisis di mana saya bisa menyalipnya. Tapi kemudian Joan menyalipku lagi. Jadi kami benar-benar kehilangan segalanya,” imbuhnya.
Alex Rins mengakui bahwa pada akhirnya dia tidak berdaya, “Enam lap sebelum Joan menyalip saya, saya mengalami masalah dengan ban depan dan belakang. Ketika saya berada di belakang Mir, saya kehilangan waktu. Saya melihat Pecco melawan Maverick. Saya perkirakan Pecco masih bisa sedikit bertahan. Saya juga ingin melakukan manuver yang cerdik. Secara keseluruhan, kami menunjukkan balapan yang bagus dengan kecepatan balapan yang bagus juga.”
Pembalap berusia 25 tahun itu mengungkapkan bahwa angin sangat berperan dalam strategi tersebut. Dia mengungkapkan, “Satu-satunya hal yang berubah akibat hempasan angin adalah masalah fairing. Dibandingkan dengan yang lama, agak sulit untuk melaju dengan fairing baru ini di tengah hembusan angin kuat. Karena itu kami memutuskan untuk menggunakan fairing lama. Tapi kemudian, selama balapan angin jauh lebih lemah. Sayangnya kami telah melupakannya.”
Mengenai balapan GP Qatar-2 yang akan datang, Rins berkata, “Maverick pasti bisa menjadi favorit lagi, begitu juga Morbidelli. Saya tidak tahu apa yang salah dengannya kali ini. Tapi Ducati juga kuat. Kita lihat saja.”
This post was last modified on 29 Maret 2021 10:38
RiderTua.com - Aprilia menunjukkan performa kuat di Le Mans dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022 Aleix Espargaro finis ke-3 dan…
RiderTua.com - Musim lalu, Joan Mir mengalami down dan menurut pengakuannya sendiri, mentalnya hancur total sebagai pembalap pabrikan Repsol Honda.…
RiderTua.com - Pedro Acosta punya kesamaan dengan Pecco Bagnaia. Layaknya sang juara bertahan, rookie dari tim GasGas Tech3 itu juga gagal…
RiderTua.com - Tahun lalu, Marco Bezzecchi memenangkan GP Prancis di Le Mans dengan selisih 5 detik atas Jorge Martin. Namun…
RiderTua.com - Jorge Martin memasuki seri MotoGP ke-5 di Le Mans sebagai pemimpin klasemen dengan keunggulan 17 poin. Keunggulannya itu bisa saja…
RiderTua.com - Land Cruiser masih menjadi andalan Toyota di segmen SUV mewah, terlebih di pasar SUV full size. Bahkan dengan…
Leave a Comment