RiderTua.com – Sebastian Risse: Inilah faktor yang bikin KTM sukses… Sasis, ban, pembalap dan kondisi eksternal adalah faktor kunci kesuksesan dalam balapan bagi KTM. Manajer proyek KTM Sebastian Risse menjelaskan lebih rinci, mengenai kunci sukses KTM menjalani musim yang luar biasa pada MotoGP musim 2020. Sebastian Risse mengatakan, “Motor KTM sekarang lebih mudah dikendarai dan lebih serbaguna.” Dibandingkan kompetitor, KTM juga berhasil lebih memahami ban belakang dari Michelin. Sementara baik Honda maupun Ducati, memiliki masalah besar dengan ini. Sekarang tinggal melihat lebih dekat, kapan KTM turun ke trek untuk tes.
Sebastian Risse: Inilah Faktor yang Bikin KTM Sukses
Di GP Brno, berkat Brad Binder KTM meraih kemenangan MotoGP pertamanya. Sementara Miguel Oliveira mengikutinya di GP Spielberg dan Portimao. Mereka juga berhasil naik podium di Misano, Le Mans dan Valencia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembangunan dengan rangka baja baru dengan profil persegi berjalan ke arah yang benar.
Dampak dari konsep ini adalah motor RC16 lebih ramah pembalap. Itu juga bisa menjadi faktor kunci dalam pertarungan memperebutkan gelar pada 2021. Manajer proyek Sebastian Risse mengatakan, “Motor sekarang lebih mudah dikendarai dan lebih serbaguna.”
“Pol Espargaro juga mampu mengendalikan motor sebelumnya, di mana dia harus mengerem keras (hard brake) dan kemudian mengendarai garis-V ekstrem di tikungan. Sekarang pembalap bisa mengerem dengan lebih lambat (late braking), mengambil kecepatan bersama dan bersiap untuk keluar dari tikungan sejak awal.”
Bagian depan adalah salah satu kekuatannya. Manajer KTM telah membangun motor yang kuat. “Pembalap selalu ingin mempertahankan poin mesin yang kuat. Kemudian kita juga mengubah hal-hal lain. Karakter motor harus selalu dipertahankan,” lanjut Risse.
Sasis
Satu keuntungan dari frame ini, meski masih dalam tahap awal. Biasanya masih ada banyak potensi dalam dirinya. Profil nya terlihat sederhana, tetapi rumit. Ini tidak ada bedanya antara KTM dan rangka aluminium pesaing. “Desainnya terus berkembang dan semakin Anda tahu tujuan Anda, semakin kompleks bagian-bagiannya.. Penampang bisa sama di mana-mana, tapi Anda bisa menyesuaikan ketebalan pipa,” kata Risse.
Selain itu, ada konfigurasi mesin V4. Ini lebih kuat dari empat silinder segaris. Ini juga terungkap dalam kecepatan tertinggi: KTM hanya lebih lambat 5,6 kilometer per jam dari Ducati Desmosedici di trek tercepat dan hanya 2,2 kilometer per jam lebih lambat dari Honda.

Power Mesin
Power bukanlah faktor penentu di sini. “Anda tidak perlu semua power mesin untuk mencapai catatan waktu terbaik… Apa yang dijelaskan oleh pembalap ketika mereka berbicara tentang fase akselerasi adalah rasa mesinnya, bukan tenaga murni, karena biasanya kami dapat memberi mereka lebih banyak power. Selama sesi latihan kami naik dan turunkan mapping torsi dan kontrol traksi sampai kami menemukan yang optimal. Batasannya adalah grip dan wheelie,” kata Risse, yang bekerja dengan pembalap KTM di seri Superbike Jerman sebelum beralih ke Moto3 dan kemudian MotoGP.
Faktor Pembalap
Pembalap juga memainkan faktor yang sangat penting. Tergantung pada sirkuit mana yang dipilih dan kapan menambah kecepatan lagi saat keluar dari tikungan.
Ban
Aspek terakhir terkait ban. Risse menjelaskan .. “Michelin memiliki ruang kerja khusus dan bekerja sangat baik di koridor ini. Biasanya ada spesifikasi ban yang cukup berbeda untuk mencakup kisaran yang cukup luas. Menemukan ban yang berfungsi biasanya tidak menjadi masalah. Tetapi pembalap masih harus melakukan banyak hal untuk mendapatkan set-up terbaik.”
Kondisi Cuaca
Akibatnya, kondisi eksternal pun turut berperan. Pembalap KTM mengalami hal ini secara langsung di GP Catalunya. “Pada hari Sabtu, ban depan medium bekerja dengan baik di bawah terik sinar matahari. Saat awan muncul, kami mengalami masalah. Itu bisa mengubah balapan sepenuhnya,” kata Risse, yang masih belum bisa memahami teka-teki ban depan.
Ini adalah tugas utama di tahun 2021, karena meski pemilihan ban ternyata tidak berpihak pada KTM, pabrikan membutuhkan solusi untuk memberikan motor bagus kepada Miguel Oliveira dan Brad Binder (tim pabrikan KTM) serta Iker Lecuona dan Danilo Petrucci (KTM Tech3).