RiderTua.com – Herve Poncharal (Tech3): Bekerja sama dengan KTM sangat menyenangkan… Berkat Miguel Oliveira, tim Tech3 KTM merayakan kemenangan MotoGP untuk pertama kalinya di musim 2020. Pemilik tim Herve Poncharal mengungkapkan bahwa, bekerja dengan KTM membuatnya bersemangat dan antusias. Tech3 dan KTM sudah seperti keluarga yang sebenarnya.. “Saya telah mencari kolaborasi semacam ini sepanjang karir profesional saya. Sekarang saya sudah menemukannya,” kata Poncharal..
Herve Poncharal (Tech3): Bekerja Sama dengan KTM Sangat Menyenangkan
Tim Tech3-KTM MotoGP milik Herve Poncharal, berhasil memenangkan kejuaraan dunia di kelas utama untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Dimana pencapaian ini tidak pernah terwujud, saat masih bekerja sama dengan Yamaha mulai dari 2002 hingga akhir 2018.
Hanya di tahun kedua kerja sama dengan KTM, Poncharal berhasil meraih kemenangan yang diimpikannya. Miguel Oliveira tampil dengan sangat percaya diri, setelah mengukir waktu terbaik pada sesi latihan Q2 di Portimao-Portugal. Dia berhasil menempati posisi ke-9 secara keseluruhan di klasemen pembalap, setelah melahap 14 seri balapan.
Saat melakoni tes MotoGP di Sepang, runner-up juara dunia 2 kali (2015-Moto3, 2018-Moto2) mengungkapkan harapannya untuk mengakhiri musim sebagai pembalap KTM terbaik di klasemen. Tetapi pada akhirnya, dia harus menyerah kepada Pol Espargaro, yang berada di urutan ke-5 di Kejuaraan Dunia.
Untuk musim 2021, dia ditarik ke Tim Pabrikan KTM Red Bull. Di mana dia bertemu kembali dengan kawan seperjuangan lamanya Brad Binder, sebagai rekan satu tim. Mereka berdua pernah berada di tim Ajo-KTM, di dua kelas “Pra-MotoGP”.
Tech3-KTM Sudah Seperti Keluarga
“Sebagai pemilik tim, saya pernah bekerja dengan banyak pabrikan. Tapi saya meraih sukses besar bersama KTM. Di KTM saya menemukan keluarga. Saya merasa seperti anggota keluarga di sana. Saya tidak mengatakan ini untuk ‘menjilat’. Itu adalah kebenaran. Dengan pabrikan lainnya, saya tidak pernah merasa menjadi bagian dari keluarga,” kata Poncharal.
“Bos KTM Stefan Pierer, seorang pengusaha yang memiliki banyak hal penting dalam pikirannya. Dia berdiri di belakang saya di pit, ketika Miguel melewati garis finis sebagai pemenang di GP Portimao. Dia langsung memeluk saya dan meneteskan air mata. Itu momen yang menyenangkan.”
“Karena saya belum pernah melihat seorang CEO perusahaan menangis di garasi saya. Saya merasakan hasratnya pada olahraga balap motor, tetapi juga rasa kemanusiaannya. Kami menjalankan tim karena kami suka balapan. Pada saat yang sama, kami merindukan rasa kemanusiaan dan bertukar perasaan. Di KTM tidak ada kekurangan dalam hal ini.”
Poncharal melanjutkan, “Kesuksesan MotoGP di KTM didasarkan pada pengetahuan para insinyur, pada kinerja tim serta tim penguji. Tetapi masukan dan data dari tim Tech3 dan pembalap kami juga membantu mereka. Kita semua adalah keluarga yang hebat.”
“Dan saya sangat bangga menjadi bagian dari keluarga ini. Saya dapat menelepon Stefan Pierer, anggota dewan Hubert Trunkenpolz atau Pit Beirer dan semua orang, kapan saja jika saya memiliki sesuatu dalam pikiran saya. Mereka selalu ada untuk saya. Kapan saja. Saya telah mencari kolaborasi semacam ini sepanjang karir profesional saya. Sekarang saya sudah menemukannya.”
