RiderTua.com – Valentino Rossi: Yamaha harus belajar dari Suzuki… Musim 2020, nasib kurang beruntung hinggap di tubuh Tim Yamaha MotoGP. Meski begitu, Rossi secara tegas mengatakan, “Pembalap Yamaha sangat kuat.” Yang menjadi titik lemah pabrikan garputala itu adalah mesin. Bukan hanya skandal katup yang bikin Yamaha merana di musim MotoGP 2020. Mesin menjadi titik lemah Yamaha M1. Di balapan awal-awal musim, Yamaha tampil ‘menyengat’. Dengan konsep mesin sama Yamaha harus yakin seperti Suzuki, tak harus memakai mesin V4 untuk juara.. Karena meski mesin in-line sedikit lebih lama dibandingkan mesin V4 yang lebih modern. Suzuki yang juga memiliki mesin in-line tapi mereka sangat-sangat cepat.
Valentino Rossi: Yamaha Harus Belajar dari Suzuki
Namun mimpi buruk hinggap di paruh kedua musim. Performa kuartet Yamaha terus merosot tajam. Hal ini diperparah dengan skandal katup, yang membuat poin Yamaha di’sunat’ 25 poin.
Menanggapi hal ini, Valentino Rossi berkata, “Tak bosan-bosan, saya selalu mengatakan bahwa mesin adalah masalah terbesar kami. Dibanding para rival, kami selalu paling lambat di trek lurus. Tetapi pada saat yang sama, kami juga memiliki masalah dengan keandalan. Sehingga kami kesulitan melewati musim dengan 5 mesin.”
“Pada saat yang sama, kami kekurangan performa dan jarak tempuh. Sebenarnya karakter mesin Yamaha sudah lama menjadi kekuatan kami. Tapi sekarang, rival kami tampaknya juga memiliki mesin yang mulus dalam hal akselerasi (Suzuki).”

Pembalap Yamaha Kuat
Sebuah fakta bahwa, pada musim 2021 pengembangan mesin telah dihentikan. Keputusan ini bertujuan untuk menghemat biaya, namun di sisi lain jelas hal ini tidak membantu Yamaha.
Vale menekankan, “Pengembangan mesin dihentikan sama sekali. Tapi di MotoGP, itu bukan menjadi alasan. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan performa mesin. Mulai dari perangkat elektronik hingga knalpot. Ada banyak hal yang dapat ditingkatkan, bahkan tanpa menyentuh mesin. Jika Yamaha melakukan dengan tepat, kami bisa meningkat.”
“Saya tidak berpikir mesin 4 silinder segaris (Inline-4) adalah masalahnya. Untuk hal ini kami harus belajar dari Suzuki. Selama bertahun-tahun, bisa dikatakan bahwa masalah Yamaha terletak pada konsep mesin. Mengapa? Karena mesin in-line sedikit lebih lama dibandingkan mesin V4 yang lebih modern. Anehnya, Suzuki juga memiliki mesin in-line tapi mereka sangat-sangat cepat.”
“Kami memiliki masalah dengan kinerja sekaligus bermasalah dengan keandalan. Biasanya kita hanya mengalami salah satu dari dua masalah ini. Apakah karena kurang performa, tapi setidaknya mesinnya bisa tahan lama. Atau mesinnya super bertenaga, tetapi tidak memiliki keandalan. Namun sayang, kami memiliki semua masalah itu.”
“Sedangkan untuk pembalap, menurut saya Yamaha memiliki pembalap yang hebat. Tenang, saya tidak memuji diri sendiri. Tetapi Quartararo, Vinales, dan Morbidelli benar-benar kuat. Mereka ada di trek dengan motor yang kompetitif dan siap memperebutkan gelar juara dunia. Menurut saya, pembalap bukanlah masalah, line-up Yamaha juga sangat oke untuk musim depan,” pungkas bintang Yamaha berusia 41 tahun itu.