Home MotoGP Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang Punya Mentalitas Seorang Samurai

    Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang Punya Mentalitas Seorang Samurai

    Lucio Cecchinello -Noboru Ueda

    RiderTua.com – Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang punya mentalitas seorang samurai… “Takaaki Nakagami sedikit lebih tenang dibandingkan pembalap Jepang tahun 1990-an,” kata pemilik tim LCR Honda MotoGP Lucio Cecchinello. Lucio adalah rekan setim Noboru ‘Nobby’ Ueda asal Jepang saat masih menjadi pembalap aktif.

    Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang Punya Mentalitas Seorang Samurai

    Sebagai pembalap, Lucio Cecchinello berada di tim LCR miliknya mulai dari tahun 1998 hingga 2000 bersama dengan Noboru ‘Nobby’ Ueda. Nobby merupakan juara GP 13 kali dan runner-up di kelas 125 cc pada tahun 1994 dan 1997.

    Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang Punya Mentalitas Seorang Samurai
    Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang Punya Mentalitas Seorang Samurai

    “Dia adalah rekan setim yang luar biasa dan pembalap yang hebat. Dari sudut pandang saya, Nobby seperti pembalap Honda Jepang lainnya pada 1990-an atau awal 2000-an, adalah pembalap yang sangat agresif. Mereka semua sangat kuat. Mereka tidak pernah takut. Pembalap Jepang memiliki mentalitas samurai atau kamikaze yang kuat,” kenang pria Italia yang kini sudah berusia 51 tahun itu.

    Itu juga merupakan masa kejayaan pembalap asal Jepang di kejuaraan dunia balap motor. Dan tahun paling sukses mereka di kelas 8 liter adalah 1998. Cecchinello finis ke-5 di belakang tiga pembalap Jepang Kazuto Sakata, Tomomi Manako dan Masao Azuma. Hanya Marco Melandri yang berada di tempat ketiga.

    Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang Punya Mentalitas Seorang Samurai
    Lucio Cecchinello: Pembalap Jepang Punya Mentalitas Seorang Samurai

    Mencapai Target dengan Mentalitas Kuat

    “Saya pikir kekuatan terbesar dari pembalap Asia terutama Jepang, dibandingkan dengan pembalap Barat, adalah ketika mereka memiliki target, mereka berkomitmen untuk itu. Mereka mencapai target ini dengan mentalitas yang sangat kuat.”

    “Mereka hampir siap mempertaruhkan nyawa untuk mencapai tujuan ini. Itu adalah pelajaran yang baik bagi saya,” kata Cecchinello, yang mengakhiri karir aktifnya sebagai pembalap pada akhir musim 2003 dan sejak itu berkonsentrasi sepenuhnya pada timnya.

    Bersama Takaaki Nakagami, dia kembali memiliki pembalap Jepang di tim LCR Honda sejak 2018. Di tahun 2020, pembalap berusia 28 tahun itu menunjukkan musim MotoGP terbaiknya hingga saat ini dengan posisi terdepan.

    “Dibandingkan dengan pembalap Jepang tahun 90-an, Taka sedikit lebih tenang, dia lebih pragmatis, tapi jelas berkomitmen penuh, sangat fokus dan punya tekad. Tekadnya adalah kuncinya,” pungkas Cecchinello.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini