RiderTua.com – Akhirnya Mitsubishi yang produksi mesin Xpander setelah melalui keputusan rumit. Sebelumnya merek mobil berlogo tiga berlian ini sempat bimbang apakah Nissan bisa membuat mesin untuk MPV andalannya. Tapi Mitsubishi produksi mesin Xpander sendirian tanpa Nissan, yang artinya merek tersebut tak jadi membuatnya. Mungkin ini ada kaitannya dengan penutupan pabrik yang terjadi beberapa bulan lalu.
Mitsubishi Produksi Mesin Xpander Sendirian Tanpa Nissan
Sebenarnya Mitsubishi yang menangani semua produksi baik Xpander maupun Nissan Livina. Kebetulah keduanya berupa mobil kembar dari hasil kerja sama antar aliansi Nissan dan Mitsubishi, walau kedua LMPV ini memiliki nasib yang agak berbeda. Meski demikian, Xpander dan Livina masih tetap hidup rukun ditengah ketatnya persaingan di segmennya.
Livina sebelumnya diproduksi lokal oleh Nissan, sebelum pabriknya ditutup karena restrukturisasi besar-besaran dari merek tersebut. Tapi LMPV ini terselamatkan setelah diberikan model generasi keduanya, walau produksinya kini ditangani Mitsubishi. Awalnya sempat ada rencana Nissan yang akan memproduksi mesin LMPV tersebut, sebelum akhirnya dibatalkan.
Semuanya Diproduksi
Sehari lalu, Mitsubishi secara resmi memulai produksi mesin Xpander di pabriknya. Sebelumnya mesin tersebut didatangkan langsung dari Jepang, tapi demi menekan harga jualnya maka Mitsubishi yang memproduksinya sendiri. Sementara Nissan tak jadi merakitnya mengingat pabriknya kini sudah ditutup.
Apa yang dilakukan Mitsubishi tentu merupakan keputusan yang tepat, terlebih harga Xpander yang sedikit lebih mahal dari rivalnya, Avanza. Mitsubishi menyadari kalau mereka bisa merakit mesinnya secara lokal, dan itu sudah termasuk produksi Livina juga. Jadi mereka setuju untuk melakukan semua produksi mobil LMPV ini secara lokal agar mampu menekan harganya menjadi lebih murah lagi.
Memang Nissan saat ini hanya sekedar menjual mobil dan tak lagi memproduksi mobil seperti dulu lagi. Tapi setidaknya Livina menjadi satu-satunya produk yang dirakit lokal di Indonesia, walau semuanya ditangani oleh Mitsubishi. Dengan begitu keuntungan dari aliansi bisa didapat oleh keduanya.