RiderTua.com – Andrea Dovizioso bisa dikatakan ‘Korban’ kebutuhan Ducati dalam buka lembaran baru. Paolo Ciabatti berujar.. “Ada kebutuhan untuk membalik halaman”.. Direktur olahraga Ducati itu juga berbicara tentang musim MotoGP 2020 dan apa yang dia harapkan pada tahun 2021. Salah satu hal baru di tim merah itu adalah ketiadaan Andrea Dovizioso, berganti dengan ‘darah muda’..
Dovizioso ‘Korban’ Kebutuhan Ducati Buka Lembaran Baru
Musim 2021 akan menjadi musim perubahan di MotoGP. Banyak pembalap veteran tidak akan balapan dan yang lainnya akan pindah dari tim. Dari semua pabrikan, Ducati adalah salah satu yang paling agresif dalam perubahan formasi skuadnya karena akan memperbarui tim resmi dan satelitnya. Baik Ducati atau Andrea mereka harus membalik halaman baru.
Pembalap asli Forli bergabung dengan tim Italia itu pada tahun 2014. Bersama mereka, dia telah mencapai 14 dari 15 kemenangannya di kelas utama. Selain itu, Dovi semakin mendekatkan gelar untuk Ducati karena Andrea Dovizioso menjadi runner-up kejuaraan dunia tiga tahun berturut-turut 2017, 2018 dan 2019.
Tim resmi Ducati 2021 akan diperkuat Jack Miller dan Pecco Bagnaia. Andrea Dovizioso berencana untuk kembali ke Kejuaraan Dunia MotoGP pada tahun 2022. Yang belum diketahui apakah ke Ducati dengan penawaran menarik atau dengan pabrikan lain.

Kesuksesan Dovi di Ducati
Paolo Ciabatti, direktur olahraga Ducati, berbicara tentang hal ini. Manajer Italia itu menjelaskan bahwa sedih harus mengucapkan selamat tinggal, tetapi mereka berdua perlu melakukan perubahan. “Benar bahwa kami menikmati banyak kesuksesan bersama Andrea Dovizioso dan dia mungkin pembalap terlama dalam sejarah Ducati di MotoGP, delapan tahun. Selalu menyedihkan saat hubungan seperti ini berakhir,” katanya pada media Autosport.
Ciabatti tidak ingin menutupi semua kesuksesan yang diraih Ducati berkat Andrea Dovizioso selama delapan tahun persatuan ini.” Jelas memenangkan 14 balapan dan runner-up selama tiga tahun berturut-turut adalah pencapaian yang luar biasa dan selalu menyedihkan ketika hubungan seperti ini berakhir.”
Namun, manajer juga menyatakan bahwa delapan tahun adalah hubungan yang sangat panjang dan ada “kebutuhan untuk membalik halaman dan mencoba melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda dengan energi baru”. Tapi Ciabatti tidak tutup mata dengan pencapaian Dovi dan menempatkannya setara Casey Stoner. Dovizioso meninggalkan Ducati dengan menjadi bintang sejati untuk pabrikan Italia.
Peluang terakhir yang terbuka bagi pembalap Italia itu adalah untuk menempati posisi Marc Marquez sampai pembalap Spanyol itu pulih dari cedera, yang akan memakan waktu enam bulan. Ini akan membantu Dovizioso dan Ducati mengubah lembaran dalam sejarah mereka.