RiderTua.com – Sindiran halus Dovizioso buat Ducati: Suzuki yang gak neko-neko dalam pengembangan motor tapi bisa juara. Dibanding Ducati yang banyak ‘acara’, Suzuki adalah motor yang paling sederhana, secara keseluruhan.. Tapi kenapa justru mengalahkan Ducati?.. Sementara itu Andrea Dovizioso mengatakan ada 2 alasan kenapa Joan Mir bisa juara dunia di MotoGP 2020 ini. Dovi tidak terlalu terkejut dengan Gelar juara dunia 2020 yang jatuh ke tangan pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir dengan motor yang dikenal Si gesit dan irit Suzuki GSX-RR (irit ban maksudnya).
Sindiran Halus Dovizioso Buat Ducati: Suzuki yang Gak Neko-neko?
Ketika Marc Marquez absen karena cedera pada laga pembuka akhir musim di Jerez, semua mata tertuju pada Andrea Dovizioso. Pembalap Italia itu menjadi runner-up MotoGP tiga musim berturut-turut pada 2017, 2018, dan 2019 di belakang bintang Repsol Honda itu. Seperti diketahui, impian Ducati untuk gelar tidak membuahkan hasil.. Justru sebaliknya, Joan Mir sudah merayakannya bahkan sebelum balapan berakhir di Portugal.
Mantan pembalap Ducati Andrea Dovizioso tidak terkejut bahkan ketika Mir menjadi juara dunia hanya pada musim keduanya di kelas utama. Bahkan hanya berhasil menang satu kali, “itu bukan kejutan bagi Dovi”..
Bakat Terpilih Joan Mir
Mantan pembalap Italia berusia 34 tahun itu mengatakan… “Ya, itu adalah tahun yang tidak dapat diprediksi dalam banyak hal. Tapi sejujurnya, saya tidak menghubungkan kesuksesannya dengan musim itu. Ya, itu mungkin berdampak kecil. Tapi bagi saya itu bukan penjelasan untuk hasil ini. Joan Mir telah menunjukkan bahwa dia memiliki bakat khusus, langsung dari Moto3. Kemudian di Moto2, meski tidak menang di sana, tapi dengan cepat dipromosikan ke MotoGP. Dia adalah salah satu dari orang-orang yang telah melihat bahwa dia memiliki sesuatu yang berbeda.”
Dovi melanjutkan.. “Tentu saja, banyak hal yang harus disatukan untuk mendapatkan hasil ini.. Dia menyoroti dua aspek secara khusus:
- Pertama, Mir telah terbukti sebagai pembalap berbakat yang diyakini banyak orang atau sebagian sudah tahu kemampuannya dan akhirmya terbukti dia memenangkan gelar Dunia.
- Kedua, Suzuki telah menunjukkan bahwa mereka dapat memenangkan gelar dengan mengerjakan dasar-dasar tertentu yang tampak ‘biasa-biasa saja’. Tetapi dengan mengerjakan hal-hal tertentu dengan baik, mereka tidak perlu menghasilkan sesuatu yang istimewa. Jadi, Suzuki bisa konstan dan kompetitif, karena kedua pembalap Suzuki itu melakukannya sepanjang tahun ini.
Apa yang dimaksud mantan pembalap Ducati itu? “Saya tidak akan menjelaskan secara rinci, tapi sebenarnya cukup jelas: jika kita melihat sedikit tentang cara kerja motor yang berbeda, maka menurut saya Suzuki adalah motor yang paling sederhana, secara keseluruhan.”..
Menyindir Ducati yang banyak ‘gaya teknologi’ dan neko-neko..? kasih tahu jangan macam-macam kok.. Angel wes.
