RiderTua.com – Davide Tardozzi yang mantan pembalap ini berujar bahwa Dovi tidak bisa beradaptasi. Dalam tiga tahun terakhir, Ducati dan Andrea Dovizioso mengamankan gelar runner-up MotoGP di belakang Marc Marquez. Namun mereka tidak dapat memanfaatkan dari ketidakhadiran Juara Dunia bertahan itu pada tahun 2020 karena cedera. Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi menganalisis alasannya.
Davide Tardozzi: Dovizioso Tidak Bisa Beradaptasi
Peringkat ke-4 (Dovi) dan 12 (Petrucci) di Kejuaraan Dunia, jelas jauh di bawah ekspektasi yang diberikan tim resmi Ducati. Pada dua pembalapnya Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci sebelum awal musim. Setelah Dovizioso meraih gelar runner-up di belakang Marc Marquez dalam tiga tahun terakhir, dia dianggap sebagai pembalap favorit yang berpeluang memenangkan gelar musim 2020.

Absennya Marc Marquez secara otomatis membuat jalan menuju gelar dunia pertama untuk ‘Desmo-Dovi’ terbuka lebar. Tetapi dengan hanya finis di tempat ke-3 di Jerez dan kemenangan di Spielberg, impian ini masih terlalu ‘jauh’ bagi pembalap berusia 34 tahun itu.
Dalam sebuah wawancara dengan motogp.com, manajer tim Davide Tardozzi tampak kecewa. Dia kemudian menjelaskan alasan buruknya performa tim Ducati.
“Peringkat ke-4 di Kejuaraan Dunia tidak cukup karena pembalap, motor dan tim untuk mampu memperebutkan gelar. Tak seperti yang telah kami lakukan selama tiga tahun terakhir. Masalah terbesar kami adalah, kami tidak menyetel motor dengan ban belakang Michelin yang baru. Dimana hal ini mempersulit pembalap. “
“Semua orang mengharapkan Dovi untuk meraih gelar juara dunia. Tapi kenyataannya, dia tidak bisa menyesuaikan gaya balapnya dengan ban belakang yang baru itu. Dia hanya bisa mengatasi masalah ini di beberapa balapan saja,” kata mantan pembalap yang kini berusia 61 tahun itu.

2021 Ducati Dipersejatai Dua Amunisi Baru
Meski penampilannya terkadang mengecewakan, pabrikan asal Italia itu berhasil mengamankan gelar konstruktor pada 2020. Selain pembalap pabrikan, duo Pramac yakni Jack Miller dan Pecco Bagnaia serta Johann Zarco berhasil mendulang poin di GP19.
Namun, Ducati mendapat untung dari skandal klep yang dialami Yamaha. Dimana poin Yamaha di klasemen pabrikan, ‘dipreteli’ setelah pemasangan katup yang tidak sesuai regulasi di MotoGP Jerez.
Keberhasilan secara keseluruhan membuat Tardozzi optimis. Selain itu, tim pabrikan dari Borgo Panigale itu akan mengandalkan rider muda baru pada 2021. Yakni bersama Jack Miller dan Pecco Bagnaia.
“Kami tidak memiliki peluang di kejuaraan Dunia, yang membuat kami banyak berpikir tentang masa depan. Ducati telah menguji motor dengan Michele Pirro di Misano. Kami bekerja sangat fokus untuk kembali ke puncak pada 2021 nanti.”
“Kami harus memanfaatkan kekuatan terbesar dan akselerasi kami, untuk menghasilkan potensi mesin dengan lebih baik. Penting bagi kami untuk meningkatkan performa motor, yang telah menjadi masalah terbesar kami dalam beberapa tahun terakhir,” kata Tardozzi..